SIDOARJO (RadarJatim.id) – Penahanan Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor (GM) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi dugaan pemotongan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo berdampak positif pada elektabilitas H. Subandi sebagai Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024 nanti.
Hal itu disampaikan oleh Nanang Haromain, Direktur Media Survei Indonesia (MSI) saat melakukan realese di salah satu cafe di daerah Taman Pinang Indah (TPI)-Sidoarjo, Selasa (14/05/2024) malam.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada awal Mei 2024 ini, tingkat elektabilitas H. Subandi mencapai 36,2 persen disusul Bambang Haryo Soekartono (BHS) 27,7 persen, Ahmad Amir Aslichin atau Mas Iin 19,4 persen, H. Usman 12,1 persen, M. Sholeh 1,5 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 3,1 persen. Itu artinya ada kenaikan elektabilitas H. Subandi sebesar 13,7 persen dari hasil survei yang di realese oleh MSI pada awal April 2024 kemarin.
Pada awal April 2024 lalu, MSI melakukan realese hasil surveinya yang menempatkan GM diposisi tertinggi dengan 29,2 persen, disusul H. Subandi 22,5 persen, Rahmat Muhajirin (RM) 21,7 persen, Mas Iin 19,9 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 6,7 persen.
“Peningkatan status Gus Muhdlor dari tersangka menjadi tahanan KPK berdampak pada naiknya tingkat elektabilitas H. Bandi,” katanya.
Dikatakan oleh Nanang Haromain bahwa naiknya tingkat elektabilitas H. Subandi pasca ditahannya GM oleh komisi antirasuah itu adalah sebuah hal yang wajar, karena posisinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo yang selalu menjadi sorotan media massa.
Selain itu, pria yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Sidoarjo itu diuntungkan dengan posisinya sebagai kepala daerah sehingga intensitas bertemu dengan stakeholder cukup banyak melalui program-program kegaiatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
“Ada kecenderung pemilih di Sidoarjo yang dulu memilih pasangan Gus Muhdlor-Subandi, mengalihkan pilihannya pada Pilkada (Sidoarjo, red) 2024 ini ke H. Bandi,” terangnya.

Sedangkan elektabiltas Calon Wakil Bupati (Cawabup) untuk Pilkada Sidoarjo 2024 ini, peringkat pertama diduduki oleh Mimik Idayana sebesar 29,5 persen. Disusul Zainal Abidin 21,5 persen, Adam Rusydi 17,7 persen, Syaikhul Islam 10,9 persen, Samsul Hadi 8,1 persen, Sholikul Umam 2,3 persen, H. Khalim 1,1 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 8,1 persen.
Zainal Abidin memiliki tingkat elektabiltas cukup tinggi, salah satu faktor disebabkan oleh posisinya yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Sidoarjo.
Mayoritas penduduk Sidoarjo merupakan warga nahdliyin, dimana susunan kepengurusan NU terbentuk hingga tingkat ranting atau bahkan sampai ke anak ranting di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“KH. Zainal itu jangkauan kinerjanya mirip dengan Bupati (Sidoarjo, red) yang memiliki susunan kepengurusan hingga ranting-ranting, bahkan sampai anak ranting. Jadi wajar kalau tingkat keterpilihannya cukup tinggi,” jelasnya.
Survei kedua ini dilakukan oleh MSI pada 1-7 Mei 2024 kepada 800 orang responden di 18 kecamatan di wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan margin of error 3,5 persen ydan memakai metode Stratified Multistage Random Sampling. (mams)







