MOJOKERTO (RadarJatim.id) – Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti meresmikan Pasar Benteng Pancasila (Benpas) Mojokerto sebagai pasar digital, Kamis (22/10/2020). Peresmian itu dilakukan di sela kunjungan ke beberapa daerah di Jawa Timur.
La Nyalla didampingi Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi, serta Wakil Ketua Komite II Bustami Zainuddin, jugaa Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, meresmikan penjualan perdana, Kamis (22/10/2020). Pasar digital Benpas diharapkan bisa memajukan ekonomi, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Selain itu, pasar ini juga mengenalkan bentuk transaksi modern yang akan digunakan di Pasar Benteng Pancasila nanti. Pasar digital merupakan produk Kadin Jawa Timur yang juga pernah diketuai oleh La Nyalla.
La Nyalla mengatakan, pasar adalah tonggak berkembangnya perekonomian. Pasar digital ini, katanya, akan dikembangkan di seluruh Indonesia, mengingat di masa pandemi ini lahir gaya kenormalan baru.
“Saat ini kita memang memasuki cara hidup yang berbeda, New Normal. Era baru ini memaksa kita mengubah pola hidup. Termasuk memaksa kita mempercepat dan memaksimalkan penggunaan teknologi. Salah satunya teknologi digital,“ jelasnya.
Karena itu, lanjut dia, Presiden Joko Widodo menggagas lima langkah percepatan trasformasi digital. Pertama, dengan melakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan internet. Kedua, menetapkan roadmap transformasi digital di sektor ekonomi strategis dan kerakyatan.
“Ketiga, mempercepat integrasi data nasional. Keempat, menyiapkan kebutuhan SDM talenta digital. Dan, kelima, menyusun regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan secepatnya,” urai dia.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita ini menambahkan, Pasar Benteng Pancasila (Benpas) ini adalah pasar rakyat yang diharapkan dapat menjadi pasar yang maju, mandiri dan tertib.
“Untuk itu, saya meminta kepada para pedagang dan pengunjung ikut merawat bangunan ini, menjaga kebersihan dan ketertiban pasar ini. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat, kenyamanan dan memenuhi kebutuhannya, dalam jangka panjang,“ terangnya.
Selain sektor perdagangan, pemanfaatan sistem digital tersebut juga nantinya akan merambah pada sektor pendidikan. Contohnya, pemanfaatan sistem teknologi yang akan digunakan pada kantin-kantin sekolah. Sehingga, transaksi jual beli tidak lagi menggunakan uang tunai.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Mojokerto itu juga mengenalkan bentuk transaksi modern yang akan digunakan dalam bertransaksi di Pasar Benteng Pancasila nanti.
“Pasar Benteng Pancasila menjadi pasar keempat yang kami bangun kami harap bisa memajukan ekonomi, terlebih setelah krisis pandemi,” tandasnya. (Phaksy/Redaksi)







