KEDIRI (RadarJatim.id) – Polisi telah menetapkan tersangka di kasus keracunan massal di Kediri. Tersangka adalah AFF (44), pemilik toko di Desa Krecek, Badas yang menyediakan jajanan dan minuman untuk konsumsi jemaah pengajian maulid Nabi.
“Sesuai hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi serta bukti, pemilik toko dan gudang makanan resmi kita tetapkan tersangka,” ujar Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, Kamis (10/3/2024).
Penetapan satu orang tersangka keracunan massal di Kediri ini setelah pihak Satreskrim Polres Kediri melakukan pemeriksaan saksi-saksi hingga dilakukannya gelar perkara.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto S.H., S.I.K, melalui Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Dr Fauzy Pratama menyanyikan penetapan tersangka atas kasus ratusan warga keracunan massal di acara pengajian Desa Krecek Kecamatan Badas.
“Mulai per hari ini kami menetapkan tersangka berinisial AFF (44) warga Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri, yang merupakan pemilik Toko Tiga Putra,”ucap AKP Dr Fauzy.
Kasat Reskrim mengungkapkan tersangka AFF seorang perempuan pemilik Toko Tiga Putra yang merupakan donatur atau menyumbang makanan dan minuman secara gratis di acara pengajian tersebut.
Tersangka AFF menyumbangkan makanan dan minuman diduga kadaluarsa atau expired mengakibatkan ratusan warga yang diduga keracunan setelah mengkonsumsinya.
“Untuk perkembangan lebih lanjut nanti akan kita sampaikan lagi,”ungkap AKP Dr Fauzy.
Pasal yang disangkakan terhadap tersangka Pasal 204 ayat (1) KUHP dan/atau Pasal 62 jo. Pasal 8 ayat (2) UU Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 146 ayat (1) huruf a subs. Pasal 143 jo. Pasal 99 Undang-Undang nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Perpu Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Sementara itu, ratusan warga mengalami keracunan masal setelah mengkonsumsi makanan dan minuman diduga kadaluarsa saat mengikuti pengajian selawatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di RW 1 Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri bersama Syubbanus Salimiyyah, Senin (1/10/2024) malam.
Atas kejadian tersebut ratusan warga yang ikut pengajian mengalami keracunan langsung di bawa ke rumah sakit. Saat ini warga yang keracunan ada yang masih rawat inap menjalani perawatan intensif dan sebagian sudah pulang dalam kondisi membaik. (Nasrul)







