SIDOARJO (RadarJatim.id) SMA Islam Krian Sidoarjo mengadakan pelatihan inovatif yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan keterampilan listening para guru dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, yang dipimpin oleh ketua pengabdian masyarakat, Diah Yovita Suryarini. Dengan anggota Tim Wahyun Bardianing Panggalih serta dari mahasiswa Aghnaitha DU dan Thalita TV. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pengajaran listening berbasis AI yang efektif dan adaptif kepada para guru.
Kegiatan yang dilakukan pada tgl 12 Juni 2024 ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pengajaran listening berbasis AI yang efektif dan adaptif kepada para guru.
Ketua pengabdian masyarakat, Diah Yovita Suryarini, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk membantu para guru menguasai teknologi AI sebagai alat bantu pembelajaran yang interaktif dan efektif.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru bagi para guru tentang pemanfaatan AI dalam proses pengajaran, sehingga dapat meningkatkan keterampilan listening siswa secara signifikan,” ujar Yovita, Selasa (29/10/2024).
Sebanyak 10 guru dari SMA Islam Krian Sidoarjo berpartisipasi dalam pelatihan ini. Amiruddin Hadi Wibowo, sebagai pemateri utama, memberikan materi terkait penggunaan AI dalam pengajaran listening.
Dalam sesi pelatihan, Amiruddin memaparkan bagaimana AI dapat membantu para guru dalam menyajikan materi listening yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa, sekaligus memberikan umpan balik real-time yang mempercepat proses pembelajaran.
Salah satu guru yang mengikuti pelatihan, Nawawi, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini.
“Pelatihan ini sangat membantu kami dalam memahami cara-cara baru untuk mengajar listening dengan lebih efektif. Dengan teknologi AI, materi yang kami sampaikan menjadi lebih menarik bagi siswa, dan kami juga bisa memberikan umpan balik secara langsung,” ungkap Nawawi.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang cara memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran bahasa, yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hasil dari pelatihan ini sangat menggembirakan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, para guru menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan mereka menggunakan teknologi AI dalam pengajaran.
Selain itu, keterampilan listening siswa diperkirakan akan meningkat berkat metode baru yang diadopsi oleh para guru.
Meskipun terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan perangkat teknologi, program ini berhasil menunjukkan bahwa AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.
Dengan hasil yang positif ini, SMA Islam Krian Sidoarjo dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya berharap program pelatihan ini dapat menjadi model yang diikuti oleh sekolah-sekolah lain dalam memanfaatkan teknologi AI untuk memperkaya metode pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia. (RJ1/RED)




