KEDIRI (RadarJatim.id) — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri, Jawa Timur, secara resmi telah menggelar debat pertama pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Kediri. Debat paslon perdana itu berlangsung di IKCC Kota Kediri, Jumat (1/11/2024).
Ada beberapa tema dalam debat pertama yang ditentukan oleh KPU Kota Kediri. Di antaranya, peningkatan sumber daya manusia (SDM), kualitas hidup, dan layanan publik menuju kota Kediri yang lebih baik.
Dari kedua paslon, nampak dengan serius menyampaikan beberapa program unggulan mereka. Hal ini tidak lepas dengan harapan menarik hati masyarakat atau pemilik suara di Kota Kediri. Paslon nomor urut 01, Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Toha (Gus Qowim), memiliki visi dan misi untuk membangun Kota Kediri agar MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni).
Dalam membangun Kediri MAPAN, Vinanda mengatakan, akan ada dana maksimal Rp 5 miliar yang digunakan untuk pembangunan dan juga perlindungan sosial. Alokasi dana sebesaritu untuk kelurahan dan perlindungan sosial.
“Itu adalah salah satu dari program pemberdayaan ekonomi kerakyatan berdasarkan hasil dari tag line yang telah kami kembangkan menjadi program Sapta Cita,” kata Vinanda.
Dari Program Sapta Cita yang dikembangkan oleh Vinanda menjadi 7 poin. Ketujuhnya adalah adalah program pemberdayaan ekonomi, progam produktif dan inovatif, program bantuan modal serta perluasan pasar bagi UMKM, program lingkungan indah dan berkelanjutan, program keluarga layanan terpadu warga dan dokter keluarga, program pemerintah cepat dan tepat. Terakhir adalah program infrastruktur kawasan Islamic Center dan revitalisasi jalanan kota.
Sedangkan untuk visi misi dari Paslon nomor urut 02, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono, memiliki tujuan melanjutkan program dari wali kota sebelumnya, seperti lanjutan prodamas, satu keluarga satu sarjana, dan satu RT satu wirausaha baru. Sebelumnya, Ferry Silviana mengaku telah menyusuri 3 kecamatan, 46 kelurahan, 330 RW dan lebih dari 1.400 RT yang ada di Kota Kediri.
“Tentu yang baik akan kami pertahankan dan akan kami teruskan. Karena kami sangat paham kondisi, sekaligus menyerap harapan dan aspirasi masyarakat,” ungkap Ferry.
Ia mengklaim, bahwa dirinya telah berpengalaman selama 10 tahun dalam pergerakan organisasi, serta pasangannya (Regina Nadya Suwono) sebagai politisi muda yang juga berpengalaman di dunia legislatif.
Dikatakan, paslon nomor urut 02 ini merupakan komposisi yang sangat pas bagi seluruh pemimpin dalam menentukan arah kebijakan ke depan untuk membangun Kota Kediri yang unggul maju dan berkelanjutan dalam harmoni unggul sumber daya manusianya yang religius berkarakter, serta berdaya saing maju ekonomi dan pelayanan publiknya berkelanjutan.
Usai debat berakhir, Ketua KPU Kota Kediri, Reza Christian, mengatakan, digelarnya debat antarpaslon agar masyarakat bisa paham mengenai arah tujuan Kota Kediri hingga 5 tahun ke depan. Ia berharap, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak, serta turut menciptakan proses demokrasi yang sehat di Kota Kediri.
“Kami optimis, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 bisa mencapai 85 hingga 90 persen,” tutup , Reza Christian. (rul)







