• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Rabu, 3 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Artikel dan Opini

Dokter Hewan, Profesi Mulia dengan Beban Berat dan Rentan terhadap Masalah Mental

by Radar Jatim
17 Desember 2024
in Artikel dan Opini
0
Dokter Hewan, Profesi Mulia dengan Beban Berat dan Rentan terhadap Masalah Mental

Khairunnisa Faradina Elnoor.

98
VIEWS

Oleh Khairunnisa Faradina Elnoor

Dokter hewan merupakan salah satu profesi dengan tanggung jawab besar dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan.  Dokter hewan dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan klinis yang memadai. Mereka juga diharapkan memiliki empati yang tinggi untuk memahami kondisi pasien dan merangkul perasaan pemiliknya.

Banyaknya tuntutan profesional yang dihadapi, sering membuat kondisi kesehatan mental dokter hewan terabaikan. Berbagai studi menunjukkan, bahwa dokter hewan memiliki risiko tinggi mengalami stres berkepanjangan, burnout, bahkan sampai terkena gangguan mental serius, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan mental dokter hewan, serta mengungkapkan solusi-solusi praktis untuk tetap menjaga keberlanjutan profesi dan kualitas hidup mereka.

Krisis Penghargaan

Menjadi dokter hewan merupakan impian banyak orang, terutama bagi mereka yang mencintai hewan. Profesi ini memungkinkan seseorang untuk bekerja sambil berinteraksi langsung dengan hewan-hewan kesayangan, seperti anjing dan kucing.

Meskipun profesi dokter hewan kerap dianggap bergengsi dan banyak diminati, benarkah mereka yang menekuni profesi ini merasa puas dan bahagia terhadap profesinya? Data terbaru mengungkapkan realita yang cukup mengejutkan di balik layar kehidupan para dokter hewan.

Berdasarkan laporan Australian Associated Press pada peringatan Hari Dokter Hewan Dunia yang bertema World Veterinary Day pada 27 April 2024, salah satu perusahaan farmasi di Jerman, Boehringer Ingelheim, merilis hasil survei yang melibatkan 1.056 dokter hewan dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, Brasil, dan Jerman. Survei ini bertujuan menggali seberapa besar rasa penghargaan yang dirasakan oleh dokter hewan dari pemilik hewan terhadap profesi mereka. Hasilnya menunjukkan, bahwa hanya 49% dari 1.056 dokter hewan yang merasa profesi mereka dihargai secara umum.

Selain itu, sebuah penelitian lain yang membahas kondisi kesehatan mental dokter hewan juga dilaporkan melalui artikel yang diunggah oleh website resmi Royal Canin. Artikel tersebut menyebutkan tingkat kesejahteraan kerja para dokter hewan di Amerika Serikat. Dari survei yang dilakukan di dua kongres dokter hewan, ditemukan bahwa 35% dokter hewan di Amerika Serikat memiliki kepuasan kerja yang rendah, 59% mengalami stres traumatik yang cukup parah, dan 70% dokter hewan mengalami burnout dalam 12 bulan terakhir.

Compassion Fatigue dan Burnout

Compassion fatigue (kelelahan empati) dan burnout (kelelahan mental) adalah tantangan berat yang sering dialami oleh dokter hewan. Setiap hari, mereka menghadapi penderitaan pasien dan ekspektasi tinggi pemilik hewan, yang meningkatkan risiko kelelahan fisik dan mental. Faktor utama yang memicu kondisi ini meliputi:

  1. Beban kerja berlebih. Jam kerja panjang, pasien terlalu banyak, dan tekanan waktu membuat dokter hewan rentan kelelahan.
  2. Euthanasia. Prosedur ini membawa beban emosional yang berat karena menyaksikan penderitaan hewan dan empati terhadap pemiliknya.
  3. Keluhan pemilik hewan. Komunikasi buruk atau ekspektasi tak realistis sering menyebabkan frustasi.
  4. Lingkungan kerja tidak sehat. Konflik internal, kurangnya dukungan, dan suasana kerja yang buruk memperburuk stres.
  5. Minimnya apresiasi. Rendahnya penghargaan, baik material maupun non-material, menurunkan motivasi dokter hewan.

Hasil wawancara di Klinik Hewan Pet’s Choice, Surabaya Timur, dengan drh. Perina Theresia Sumaco, juga sejalan dengan faktor-faktor di atas. Ia menegaskan, bahwa konflik kerja, jam kerja panjang, dan minimnya penghargaan adalah pemicu utama burnout. Perina juga menekankan pentingnya lingkungan kerja sehat melalui manajemen konflik, jadwal teratur, dan penghargaan yang memadai. Dengan mengelola faktor pemicu burnout dan meningkatkan edukasi masyarakat tentang kontribusi dokter hewan, profesi ini dapat lebih dihargai, mendukung kesejahteraan mental, serta meningkatkan semangat dan produktivitas mereka.

Solusi Praktis

Dokter hewan menghadapi tantangan berat yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, beberapa solusi berikut dapat diterapkan:

  1. Tempat Kerja yang Sehat. Menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan misi, nilai, dan budaya organisasiakan meningkatkan kenyamanan , kinerja, serta mengurangi stres.
  2. Komunikasi efektif di tempat kerja. Menjalin komunikasi yang baik antar-rekan kerja yang dapat menciptakan suasana harmonis, meningkatkan kepercayaan, dan mengurangi risiko burnout.
  3. Layanan konsultasi kesehatan mental. Klinik hewan perlu menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog untuk mendukung kesejahteraan emosional stafnya.

Dengan solusi ini, dokter hewan dapat terus menjalankan tugasnya dengan optimal dan tetap menjaga kesehatan mental mereka.

Dokter hewan berperan penting menjaga kesehatan hewan dan mencegah penyakit, tetapi mereka sering menghadapi tekanan besar yang berdampak pada kesehatan mental mereka. Melihat pentingnya profesi ini,  semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menghargai kerja keras mereka, melakukan komunikasi yang efektif dan mendukung adanya layanan Kesehatan mental di klinik-klinik hewan. Kerja keras dokter hewan perlu dihargai, agar mereka terus memberikan perawatan terbaik bagi hewan dan menjaga profesinya tetap berjalan dengan optimal dan penuh kebahagiaan.

Harapan Mahasiswa Kedokteran Hewan

Sebagai mahasiswa Kedokteran Hewan di Universitas Airlangga, penulis percaya, bahwa kesehatan mental dokter hewan adalah kunci keberhasilan profesi ini. Meskipun sering dihadapkan pada tantangan emosional, penulis yakin, dengan dukungan yang tepat, dokter hewan bisa memberikan yang terbaik bagi pasien dan pemiliknya.

Diharapkan, masa depan profesi ini menciptakan tempat kerja yang mendukung, dengan komunikasi terbuka, fasilitas konseling, dan budaya peduli kesehatan mental. Dengan perubahan ini, diharapkan lahir dokter hewan yang tangguh, sehat, dan berdedikasi, serta memberikan perawatan terbaik dengan sepenuh hati. {*}

*) Khairunnisa Faradina Elnoor, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.

CATATAN: Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulisnya.

Tags: artikelBeban BeratDokter HewanProfesi MuliaRentan Mental

Related Posts

Ratusan Guru Antusias Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ‘Idea Dwija-PGRI Sidoarjo’

Ratusan Guru Antusias Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ‘Idea Dwija-PGRI Sidoarjo’

by Radar Jatim
29 September 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Ratusan guru...

Santri dan Politik: Jejak, Tantangan, dan Jalan Pulang ke Nilai Peradaban

Data dalam Genggaman Asing, Martabat dalam Ancaman

by Radar Jatim
29 Juli 2025
0

Oleh Ahmad Chuvav Ibriy Di...

Setengah Abad MUI Menjaga Islam, Pancasila, dan NKRI

Setengah Abad MUI Menjaga Islam, Pancasila, dan NKRI

by Radar Jatim
26 Juli 2025
0

Oleh Prof Dr Abdul Chalik,...

Load More
Next Post
SAIM-Parahita Gelar Pemeriksaan Massal

SAIM-Parahita Gelar Pemeriksaan Massal

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In