SIDOARJO (RadarJatim.id) — Sebanyak 20 kepala SD/MI yang tergabung dalam Foskam (Forum Silaturrahmi Kepala Sekolah Muhammadiyah) Sidoarjo telah melakukan perjalanan ke sekolah-sekolah Islam yang ada di negara Gajah Putih, Thailang mulai 14 Januari hingga 19 Januari 2025. Salah satunya ke Masohhatudden school.
Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Umar Khamdan Bin Zainul Abidin selaku generasi ke 4 pemilik pondok, bersama jajaran pimpinan pesantren dan beberapa santrinya.
Umar Khandam sampaikan rasa senang dan terimaksih karena mendapat tamu muslim. “Meski muslim di sini minoritas, tapi saya bangga dapat mendirikan pesantren dan tidak dirintangi oleh pemerintah,” ucapnya.
“Semoga lulusan kami nanti dapat berkontribusi dalam menebar ajaran Islam,” doa Umar Khandam.
Ketua Foskam SD/MI Sidoarjo, Nanang Rouful Akbar, M.Pd yang membuka sambutan dengan salam dan memperkenalkan bahwa rombongan merupakan gabungan kepala sekolah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo. “Jika ditotal murid Muhammadiyah mencapai 8000 an,” katanya.
Jadi maksud dan tujuan kami bertamu adalah untuk bersilaturrahim ke saudara-saudara muslim. “Kami berharap pulang dapat membawa oleh-oleh berupa inspirasi terkait budaya, sistem pendidikan dan pengelolaan pondok, serta beberapa program pesantren, dan tidak kalah penting nanti kami membawa pulang AOP ( Agreement Of Partnership), harap Nanang yang juga KS Mukrida.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Sidoarjo Muhammad Kohar, S.Sos, M.Si juga menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia sedang dikembangkan pendidikan berbasis pesantren, terutama jenjang SMP dan SMA. “Tahun 2023 ada 300 pondok pesantren dan tahun 2024 sudah mencapai 444,” katanya.
“Kohar sangat mendukung adanya perkembangan pendidikan berbasis pesantren, karena tantangan zaman kedepan tidak hanya menambah pengetahuan akan tetapi pendidikan karakter jauh lebih penting. Terlebih semua itu selaras dengan konsep pendidikan KH Ahmad Dahlan yang harus memadukan pengetahuan umum dengan agama,” tegasnya.
Arum Dhalu, M.Pd salah satu peserta dalam kegiatan edu trip ini merasa senang, karena telah mendapat inspirasi untuk memasukkan konsep pesantren dalam beberapa kegiatan bording di kelas atas.
Kunjungan ditutup dengan tanya jawab dan penandatanganan dokumen AOP oleh masing-masing kepala sekolah.(mad)







