GRESIK (RadarJatim.id) — Menjelang pengukuhan dan pelantikan pengurus baru yang diagendakan pada Februari 2025, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengadakan Ta’aruf dan Orientasi Pengurus Masa Khidmat 2024-2029, Jumat (24/1/2025). Pertemuan bertema ‘Meneguhkan Peran Ulama dalam Melayani Umat dan Mitra Pemerintah’ itu digelar di aula MUI Jl. Wahidin Sudirohusoso Gresik.
Kegiatan itu dilakukan dalam rangka perkenalan dan penyamaan persepsi antarpengurus, agar dalam kepengurusan selama lima tahun mendatang berjalan efektif. Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik KH Ainur Rofiq Thoyyib, dalam sambutan pengantarnya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para pengurus, terutama jajaran Dewan Pertimbangan.
“Di hari Jumat yang mulia dan bulan mulia (Rajab, Red) ini, Alhamdulillah kita bisa melaksanakan ta’aruf dan orientasi pengurus baru. Semoga selama pengabdian di MUI Gresik, kita semua di-ridloi Allah SWT,” tutur Kiai Rofiq.
Selama kepengurusan lima tahun mendatang, sambung Kiai Rofiq, ia dan jajaran pengurus akan secara aktif melibatkan Dewan Pertimbangan, yang terdiri atas para kiai khos, untuk merumuskan berbagai kebijakan strategis mengenai masalah keumatan yang akan digarap MUI Kabupaten Gresik.
“Kemudian ada beberapa hal yang akan kami sampaikan, yaitu kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan hal-hal terkait dengan urusan ke-MUI-an, serta mengakrabkan antarpengurus,” ujar beliau.
Selanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sahliyah Peganden, Manyar, Gresik ini, mengajak para pengurus, dalam menjalankan pengabdian di MUI, agar didasari niat ikhlas dan kesucian hati.
“Menjalankan tugas ke-MUI-an, kita kembangkan potensi yang kita miliki, terutama para pengurus yang memiliki kelebihan di bidangmya masing-masing, untuk dicurahkan tenaga dan pikirannya di MUI, dalam rangka mengabdi kepada umat,” ungkapnya.
Setelah sambutan Ketua Umum, kegiatan dilanjutkan dengan paparan materi dari Wakil Ketua Umum MUI Gresik Prof Dr Abdul Chalik, MAg, didampingi Sekretaris Umum Makmun, MAg, dengan tema ‘Membangun Organisasi Berdampak’.
“Tugas pokok kita sebagai pengurus MUI adalah khodimul ummah, yaitu menjadi pelayan umat; shodiqul hukumah, menjadi mitra strategis pemerintah, terutama terkait berbagai masalah sosial keagamaan; serta himayatul ummah, yaitu melindungi umat dari faham-faham yang menyimpang dan menyesatkan,” jelas Prof Chalik dalam paparannya.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Gresik, Makmun, menyampaikan, bahwa pertemuan ini sangat strategis, karena merupakan pertemuan pertama antarpengurus MUI Kabupaten Gresik masa khidmat 2024-2029.
“Dari pertemuan ini, bisa kita maknai, secara internal ke depan yang harus kita perkuat adalah sinergi dan kolaborasi antarkomisi, serta dari sisi eksternal, kita juga akan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat, pondok pesantren, serta perguruan tinggi yang ada di Gresik,” tandas Makmun.
Selain para jajaran Dewan Pimpinan dan Pimpinan Komisi, nampak hadir pula beberapa Dewan Pertimbangan MUI Gresik, di antaranya, KH Afif Ma’shum, KH Mashuri Abdurrahim, KH Nur Muhammad, KH M. Mansoer Shodiq, serta KH Chusnan Ali, juga sejumlah anggota pengurus dari komisi-komisi yang ada di MUI Gresik. (sto)







