SIDOARJO (RadarJatim.id) — Ingin lebih eksplor lagi dalam dunia kesehatan biar lebih luas. Shaila Firdaus Asysyafika siswa SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo diterima D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Unair, juga diterima Goltic (GoldennTicket) pada Kuadron 1 dan Kuadron 2.
Ditemui di sekolahnya SMK Sepuluh Nopember Desa Siwalanpanji Buduran Sidoarjo, pada (21/3/2025) siang. Siswa kelas XII Jurusan Asisten Keperawatan dan Caregiver 4, Shaila menjatuhkan pilihan di jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Unair Surabaya.
Ia mengaku ingin mengeksplor kesehatan lebih luas lagi, tidak hanya di keperawatan tetapi juga di keselamatan kerja.
“Awalnya ingin di S1 Keperawatan, namun setelah PKL menemukan pilihan baru di Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Alhamdulillah senang sekali diterima sesuai dengan impian saya,” ungkapnya.
Makanya sejak awal/kelas X saya sudah mempersiapkan dan memperjuangkan segala sesuatunya, termasuk mempersiapkan nilai-nilainya.
“Mulai ikut Bimbel, hingga ikut les UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Saya memang menjaga atau mempersiapkan sejak awal. Alhamdulillah diterima,” jelas Shaila yang ingin jadi HSE (Health Safety Environment).
Hal yang sama juga diungkapkan Maydina Nyssa Anabela yang diterima jalur SNBP 2025 jurusan S1 Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya juga mengaku senang dan bahagia, tidak menyangka diterima jalur Goltic dan SNBP, hingga terharu.
“Alhamdulillah pilihan ini sama dengan pilihan orang tua yang mendukung di Kesmas Unair ini. Sehingga kami bisa fokus saat belajar untuk mempersiapkannya,” terang siswi kelas XII Jurusan Asisten Teknik Laboratorium Medik ini.
Sementara itu, Guru BK (Bimbingan Konseling) SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Muhammad Anis Subaidi, S.Psi menambahkan kalau untuk mempersiapkan anak-anak tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin, diantaranya dilakukan pemetaan.
Dari pemetaan kita arahkan pada anak-anak agar tidak bergerombol di pilihan yang sama. Misal satu kelas itu berfariasi dalam memilih jurusan, sesuaikan dengan kemampuan nilainya.
“Hasil pemetaan untuk Goltic di sekolah kami ada 9 anak yang siap untuk diikutkan. Alhamdulillah dua anak yang lolos,” jelas Pak Anis_sapaan akrabnya.(mad)







