SIDOARJO (RadarJatim.id) – Sebanyak 40 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Bantuan Langsung-Dana Desa (BLT-DD) Kedungcangkring, Kecamatan Jabon di tahapan perdana tahun 2025.
Penyerahan BLT-DD triwulan perdana, mulai bulan Januari hingga Maret itu diserahkan oleh Sekretaris Desa (Sekdes), Achmad Mubasyir di pendopo Desa Kedungcangkring, Kamis (27/03/2025).
Setiap KPM menerima BLT-DD dengan nilai total sebesar Rp 900 ribu, karena setiap bulannya sebesar Rp 300 ribu. Penyerahan BLT-DD kepada 40 KPM itu disaksikan langsung oleh pendamping desa, Bank Delta Arta, tokoh masyarakat dan lembaga di jajaran Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungcangkring.
“Kami berharap uang bantuan ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bukan untuk membeli keinginan yang tidak jelas,” kata Sekdes, Achmad Mubasyir.
Sebab, program bantuan tunai yang bersumber dari DD itu bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat desa, khususnya keluarga miskin atau rentan miskin.
Hal senada juga disampaikan oleh Yudianto, Kepala Desa (Kades) Kedungcangkring bahwa sebelum dilakukan penetapan nama dan jumlah KPM, Pemdes Kedungcangkring terlebih dulu melakukan verifikasi terhadap pihak-pihak yang layak menerima bantuan.
“Tiap triwulan kita verifikasi data, barangkali ada perubahan. Misalnya ada yang sudah meninggal dunia, perubahan status ekonomi dan seterusnya,” sampainya.
Dalam melakukan verifikasi, Pemdes Kedungcangkring melibatkan lembaga desa lainnya. Seperti Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW), Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan segenap tokoh masyarakat.
“Kita libatkan RT/RW, BPD dan segenap tokoh masyarakat untuk menentukan nama KPM yang benar-benar layak, sehingga tepat sasaran,” jelasnya.
Warsono, salah satu warga penerima bantuan yang tinggal RT 12, RW 06 mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya BLT-DD dari Pemdes Kedungcangkring ini.
Sebab, selama ini dirinya menderita sakit pada kakinya yang membuatnya kesulitan berjalan dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik. Sehingga dengan adanya BLT-DD ini dapat meringankan beban hidupnya.
“Alhamdulillah bisa untuk beli beras, dan sebagian lagi bisa untuk beli obat,” ungkapnya. (pram/mams)







