Sidoarjo (radarjatim.id) Mahasiswa Pecinta Alam Darma Satya Pala (Mapala Daspa) ’07 STKIP PGRI melakukan pengambilan sampel air sungai Sumput yang sempat mengeluarkan buih dan berbau menyengat hidung, Minggu (19/1/2020).
Yunita Dwi Anggraeni (20 tahun) anggota Mapala Daspa ’07 STKIP PGRI mengatakan bahwa pihaknya datang ke lokasi yang sempat viral tersebut adalah bentuk perhatian mahasiswa terhadap lingkungan.
“Kami sangat serius menyikapi masalah lingkungan apalagi memberikan dampak terhadap masyarakat,” katanya.
Diungkapkan oleh Yunita Dwi Anggraeni bahwa pihaknya mengambil 2 sampel air sungai yang masing-masing dimasukkan dalam botol air mineral ukuran 600 mililiter untuk dibawa ke laboratorium.
Pernyataan tersebut juga ditambahi oleh rekanny, Thoriq (22 tahun) bahwa nantinya sampel air sungai itu akan diteliti kandungan mikroorganismenya.
“Besok senin (20/1/2020) akan kami antar, hasilnya tunggu beberala hari,” tambah Thoriq.
Dalam pengamatan mereka, fisik air sungai Sumput sedikit berminyak dan terasa lengket jika dipegang oleh tangan yang diduga disebabkan oleh limbah rumah tangga atau aktivitas pembuangan limbah industri.
Namun, mereka masih belum bisa memastikan penyebab dari timbulnya buih yang menutupi semua permukaan air sungai Sumput.
“Hanya sebatas menduga saja, hasil masih kita tunggu,” pungkasnya. (dit/mams)





