SURABAYA (RadarJatim.id) Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa tancap gas progresif dan mengintegrasikan program daerah dengan visi besar nasional mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sektor pendidikan menjadi fokus utama arah kerja nyata Khofidah untuk warga Jatim.
Kebijakan pendidikan yang digulirkan Khofifah tak hanya menyentuh kualitas pembelajaran, tetapi juga memperluas akses dan pemerataan di seluruh wilayah. Dukungan anggaran besar menjadi bukti konkret komitmennya.
Pengamat Politik Universitas Widya Gama Malang, M. Ramadhana Alfaris mengapresiasi arah pembangunan pendidikan yang ditempuh Khofifah. Ia menyebut pendekatan ini selaras dengan tujuan konstitusi dan fundamental menuju Indonesia Emas.
“Sangat konkret, pendidikan merupakan jiwa awal konstitusi untuk menuju Indonesia Emas,” kata Ramadhana, Jumat (2/5/2025).
Menurut Ramadhana, Khofifah telah mengambil langkah-langkah nyata yang berdampak langsung, terutama dalam membuka akses pendidikan ke semua lapisan masyarakat. Prinsip inklusivitas menjadi ciri kuat pendekatan pendidikan yang dibangun Khofifah.
“Aksesibilitas pendidikan merata di berbagai aspek bidang pendidikan sehingga bisa menyentuh ke berbagai lapisan masyarakat,” sambungnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah telah menyiapkan paket kebijakan pendidikan senilai Rp126,36 miliar dia wal kepemimpinan periode kedua. Dana tersebut dialokasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan secara merata dan berkelanjutan di seluruh kabupaten/kota.
Selain itu, Pemprov Jatim juga mengalokasikan Rp19,8 miliar untuk pengadaan alat praktik di 152 SMK dan satu SLB. Penguatan pendidikan vokasi ini menjadi langkah strategis dalam mencetak SDM siap kerja dan berdaya saing tinggi.
Khofifah juga menjalin kemitraan strategis dengan universitas untuk menghadirkan materi kecerdasan artifisial di sekolah menengah. Kolaborasi ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan masa depan.
Ramadhana menegaskan, arah kebijakan pendidikan Khofifah layak diapresiasi karena menjawab kebutuhan zaman. Ia optimistis bahwa Jawa Timur akan menjadi pelopor dalam mencetak SDM unggul yang siap menghadapi tantangan global.
“Semua masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan akses pendidikan,” pungkasnya. (RJ/RED)







