GRESIK (RadarJatim.id) — Aksi nyata dalam menjaga lingkungan dilakukan oleh para siswa SMK Muhammadiyah 5 Gresik, Jawa Timur yang tergabung dalam Saka Wanabakti, dalam kegiatan bertajuk “Menukar Sampah Plastik dan Kardus dengan Bibit Tanaman”, Jumat (16/5/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Dinas Perhutani, Jalan Raya Daendels, Panceng, Gresik, dengan dukungan dari Koramil Panceng, Polsek Panceng, CDK Bojonegoro, Perhutani, LMDH, Paguyuban Perempuan, dan SMA Wahid Hasyim Model.
Dalam kegiatan ini, para peserta menukarkan sampah plastik dan kardus dengan berbagai jenis bibit tanaman buah-buahan, seperti jambu klampok, kopi, cokelat, cabai, tomat, dan terong. Kegiatan ini bertujuan menanggulangi sampah sekaligus menghijaukan kembali bumi.
Agus Ruswanda, Koordinator Saka Wanabakti, menyampaikan, kegiatan ini penting untuk membangun kesadaran lingkungan di masyarakat.
“Dengan menanam bibit pohon, masyarakat akan merasakan langsung pentingnya pohon bagi kehidupan. Sampah, terutama plastik dan kardus, bila tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan pencemaran udara, air, dan tanah. Bahkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, lalat, dan tikus, serta menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu aktivitas dan estetika lingkungan,” jelas Agus.

Ia tambahkan, sampah bisa menjadi masalah sosial bila tidak ditangani. Karena itu, perlu meningkatkan kesadaran bersama melalui pendidikan lingkungan dan aksi nyata seperti ini.
Salah satu peserta dari SMK Muhammadiyah 5 Gresik, Ahmad Gilang Wahyu Nasution, mengaku senang dan banggabisa ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
“Saya merasa senang bisa ikut serta. Kegiatan ini membuka mata saya tentang pentingnya mengelola sampah dan mencintai lingkungan lewat cara sederhana tapi bermakna,” katanya.
Dukungan penuh juga datang dari Kepala SMK Muhammadiyah 5 Gresik, Safiq Abdillah, ST, MM, yang sangat mengapresiasi keikutsertaan para siswanya dalam kegiatan ini.
“Kami sangat mendukung siswa-siswi terlibat dalam program seperti ini. Ini bukan sekadar kegiatan Pramuka, tapi bagian dari pendidikan karakter yang menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelajar, tetapi juga masyarakat umum, ibu-ibu dari Paguyuban Perempuan, dan para pemangku kepentingan desa. Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, dan komunitas dalam upaya menanggulangi sampah demi bumi yang hijau kembali. (sha)
Kontributor: Nanda Ekawati Dahlya







