GRESIK (RadarJatim.id) — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengokohkan positioning menuju organisasi rujukan secara nasional dalam pelayanan kepada umat. Obsesi yang dilekatkan pada tata kelola organisasi itu diharapkan bisa terwujud pada 2029.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi Dewan Pimpinan yang digelar di kantor MUI Gresik di Komplek Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jumat (30/5/2025). Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum MUI Gresik, KH Ainur Rofiq Thoyyib itu dihadiri seluruh unsur pimpinan organisasi yang menaungi ormas-ormas keagamaan di Gresik ini.
Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik, Prof Dr Abdul Chalik, MAg, menyampaikan kepada pengurus dewan pimpinan untuk melaksanakan pekerjaan visi besar MUI Gresik, yaitu mewujudkan organisasi rujukan dalam pelayanan umat di tingkat nasional pada tahun 2029.
“Menjadi organisasi rujukan berarti menjadikan MUI Gresik sebagai tempat belajar dan referensi dalam mengembangkan organisasi di tingkat nasional. Pelayanan umat berarti melakukan sesuatu yang bermanfaat, baik diminta maupun tidak, sesuai dengan tugas utama MUI sebagai khadimul ummah, shadiqul hukumah, dan himayatul ummah. Tahun 2029 merupakan tahapan akhir yang hendak dicapai pada akhir periode kepengurusan masa khidmat 2024–2029,” ungkap Prof Chalik.
Lebih lanjut, Dekan FISIP Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini menyampaikan, MUI Gresik telah menyiapkan milestone untuk mencapai visi besar tersebut. Dikatakan, pada 2024–2025, milestone MUI Gresik adalah menjadi organisasi sosial keagamaan dengan tata kelola pelayanan terbaik di Gresik, 2025–2026 terbaik tingkat regional, 2026–2027 tiga terbaik tingkat Jawa Timur, 2027–2028 tiga terbaik tingkat nasional.
“Serta pada tahun 2028–2029 menjadi organisasi sosial keagamaan dengan tata kelola pelayanan tiga terbaik dan menjadi rujukan di tingkat nasional. Karena itu, kami mengajak para pimpinan MUI Gresik untuk senantiasa berpedoman pada portofolio pengabdian yang telah dituangkan dalam buku panduan MUI Gresik,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam arahannya, Ketua Umum KH Ainur Rofiq Thoyyib menyampaikan pentingnya setiap pengurus dewan pimpinan memahami tugas dan fungsi masing-masing.
“Al haqqu bila nidhamin yaghlibuhul bathilu bi nidhamin (kebenaran yang tidak terorganisasi akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi). Maqalah tersebut sesuai dengan semangat kita di MUI Kabupaten Gresik,” ujar Kiai Rofiq.
Kiai Rofiq juga menekankan pentingnya melanjutkan tradisi baik yang telah diwariskan oleh para pendahulu MUI.
“MUI Gresik ini sudah terlanjur jadi juara umum di Jawa Timur. Maka, yang sudah baik ini menjadi tugas bersama kita untuk melanjutkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Gresik, Makmun, MAg, menyinggung sistematika dan cara kerja pimpinan MUI.
“Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, para ketua bidang MUI Gresik bertanggung jawab atas program komisinya masing-masing, dengan berpedoman pada target portofolio kinerja pengabdian 2024–2029,” kata Makmun.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, bahwa dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program komisi di bawah koordinasi ketua bidang dan selanjutnya ketua bidang mempertanggungjawabkan kepada ketua umum.
“Begitu juga dengan para sekretaris dan bendahara MUI Gresik, mereka memiliki tugas dan fungsi untuk membantu ketua bidang yang telah ditentukan serta melaksanakan monitoring dan evaluasi pada MUI kecamatan yang telah ditetapkan pula,” pungkas Makmun.
Hadir dalam rapat tersebut, Selain Ketua Umum KH Ainur Rofiq Thoyyib, Wakil Ketua Umum Prof Dr Abdul Chalik, MAg, serta Sekretaris Umum Makmun, MAg, juga hadir Bendahara Umum Khoirul Anwar, SH, Ketua Bidang Dakwah, Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Drs Nur Fakih, Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdul Malik, MM, MFil I, Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat KH Muslih Hasyim, SAg, MBA.
Hadir pula Ketua Bidang Seni, Budaya Islam dan Remaja Drs Wahyani Ahmad, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Hj Hajar Idris. Selain itu, juga hadir jajaran Sekretaris MUI Gresik: Drs Awaluddin, MAg, Drs Syaiful Kirom, MM, serta KH Muhsin Munhamir, SPdI. (cak/har)







