GRESIK (RadarJatim.id) — Lagi-lagi, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Refah Islami Desa Sukorejo, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur berhasil menuntaskan tahfidz Al Quran 30 juz. Kali ini, prestasi gemilang itu diraih oleh dua santri, yakni Sabil Waladin, kelas 7 MTs Refah Islami dan Naufal Fakhri Al Hakim, santri kelas 8 MTs Refah Islami.
Prosesi pencapaian 30 juz Al Quran oleh Sabil dan Naufal dihelat di Masjid Refah Islami, Senin (2/6/2025), disaksikan langsung oleh orang tua masing-masing. Keduanya secara resmi telah menyelesaikan hafalan Al-Quran (tahfidzul Qur’an) 30 juz, dengan catatan Sabil sebagai hafidh ke-82 dan Naufal yang ke-83.
Acara setor khatam ini dihadiri oleh wali santri, para asatidz, dan seluruh santri PP Refah Islami. Dalam sambutannya, ayahanda Sabil Waladin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada para asatidz atas bimbingan yang diberikan kepada anaknya.
“Alhamdulillah, anak saya telah menyelesaikan hafalan Al Quran dengan perjuangan yang luar biasa. Ini merupakan karunia yang luar biasa dari Allah,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ayahanda Naufal Fakhri Al Hakim juga menyampaikan ungkapan kebahagiaan yang mendalam atas keberhasilan anaknya meuntaskan hafalan Al Quran sebanyak 30 juz.
“Harapan memiliki anak yang hafal Al Quran akhirnya terwujud. Namun, hafalan bukan akhir dari segalanya, masih ada perjuangan panjang untuk menjaga dan mempelajari Al Quran,” katanya.
Sementara KH Farid Dhofir, Lc, MSi selaku Mudir PP Refah Islami dalam tausiyahnya menyampaikan ucapan tahniah atas keberhasilan ananda Sabil dan Naufal. Ia berpesan agar keduanya terus istiqamah menjaga hafalan yang telah diperjuangkan dan menjadikannya sebagai perisai diri dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
“Cara membahagiakan orang tua salah satunya adalah dengan selesai khatam menghafal Al Quran di PP Refah Islami. Hafal Al Quran adalah rezeki dari Allah yang luar biasa,” ujarnya.
Kiai Farid juga mengingatkan, bahwa yang paling layak menjadi imam sholat adalah yang paling banyak hafalan Al Qurannya dan yang paling bagus bacaannya.
Acara ini berlangsung dengan suasana khidmat dan penuh haru, terutama saat para wali santri memeluk anaknya. Momen ini tentu menjadi kenangan tak terlupakan bagi kedua santri dan keluarga mereka. Diharapkan, keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus berjuang dalam menghafal dan mempelajari Al Quran. (har)







