GRESIK (RadarJatim.id) — Dalam suasana penuh antusias, para santri At-Taubah di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Gresik menunjukkan kemajuan luar biasa dalam pemahaman agama Islam melalui ajang Lomba Problem Solving. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian Festival Keagamaan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, dalam rangka Milad ke-50 MUI.
Lomba digelar pada Rabu, (30/7/2025, di Masjid Rutan Gresik, dan disiarkan melalui speaker (pengeras suara) ke seluruh blok kamar, sehingga warga binaan yang tidak bisa hadir langsung, tetap bisa mengikuti kegiatan ini.
Menurut Dr Muhammad Rofiq, pengajar At-Taubah sekaligus juri dalam lomba tersebut, kegiatan ini bukan hanya ajang perlombaan biasa, melainkan evaluasi nyata atas hasil pembelajaran keagamaan yang selama ini telah berjalan dan diikuti oleh warga binaan Rutan).
“Alhamdulillah, ada perkembangan signifikan dalam pemahaman mereka terhadap materi ke-Islaman. Antusiasme peserta dan panjang-lebarnya jawaban dari mereka menunjukkan hasil yang menggembirakan,” jelas Dr Rofiq, Kamis (31/7/2025).
Tercatat ada 35 santri At-Taubah yang semunya para warga binaan Rutan, ikut lomba dan sekitar 30 orang lainnya turut menyimak sebagai penonton.
“Dari jumlah tersebut, 10 peserta mendapat kesempatan menjawab pertanyaan secara langsung,” jelasnya
Dalam membuat soal dan pertanyaan, Dr Rofiq lebih banyak mengajak para warga binaan untuk menganalisis dan berpikir kritis.
“Beberapa contoh soal yang kami buat, antara lain, soal cerita tantang makna musibah dari Allah, yaitu azab, peringatan, dan ujian. Saya suruh para santri untuk menjelaskan secara lengkap dan memberikan contoh kongkretnya,” jelas Dr Rofiq.
Selain itu, ada juga soal cerita yang meminta para santri untuk menjelaskan dalil keharaman narkoba, baik dari Al Quran maupun hadits Nabi.
“Dan Alhamdulillah, para santri At-Taubah bisa menjawab soal-soal tersebut dengan cakap,” pungkasnya. (cak/har)







