SIDOARJO (RadarJatim.id) — Tim dosen Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SDN Pucang 1 Sidoarjo pada Kelompok Kerja Guru PJOK se Kecamatan Sidoarjo.
Hal ini merupakan kontribusi nyata dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin “Kehidupan Sehat dan Sejahtera”.
Kegiatan bertajuk “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Sports Massage Setelah Latihan Eksentrik” ini difokuskan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru PJOK, dalam menerapkan kemampuan mengatasi rasa nyeri pada atlet atau siswa yang ditangani setelah latihan eksentrik.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2025 di kelas 6a dan 6b di SDN Pucang 1 Sidoarjo, dengan melibatkan sekitar 40 guru PJOK se Kec. Sidoarjo sebagai peserta utama. Didukung dan didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek.
Ketua PKM, Ika Nurmaya, S.KM., M.Kes. menjelaskan kalau kegiatan ini lahir dari hasil identifikasi kebutuhan mitra, dimana ditemukan bahwa banyak siswa yang mengalami nyeri otot yang tertunda dalam bahasa Inggris disebut DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness). Sedangkan dalam bahasa jawa disebut “Njarem” setelah latihan eksentrik.
Pada beberapa orang kondisi seperti ini bisa mengurangi kualitas hidup, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Guru PJOK adalah orang yang akan diharapkan bantuan untuk mengatasi kondisi ini. “Oleh karena itu diperlukan pelatihan sports massage untuk mengatasi nyeri tertunda karena latihan eksentrik,” terang Ika Nurmala.
“Hal ini menjadi penting, mengingat guru PJOK dianggap bisa membantu siswa dalam mengatasi kondisi nyeri dan keluhan tersebut. Guru PJOK juga dianggap yang paling bertanggung jawab atas kejadian itu karena sebagai orang yang memberikan treatment latihan itu pada siswa,” jelasnya.
Menurut Ketua KKG PJOK Sidoarjo, yaitu Mukti Wibowo, S.Pd. juga menjelaskan kalau program edukasi yang diselenggarakan oleh tim dosen FIKK Unesa ini sangat membantu para guru, karena rangkaian kegiatannya yang efektif efisien, yaitu penjelasan teori dan teknik manipulasi sport massage yang digunakan lalu, praktek langsung pada bagian tubuh yang biasanya terkena nyeri yang tertunda.
Dalam buku panduan terdapat Qr Code yang terhubung dengan video edukatif, terdapat ruang diskusi kelompok, serta pembagian buku sport massage setelah latihan eksentrik kepada peserta.
“Selain itu, kegiatan ini juga disertai dengan pre-test dan post-test untuk mengukur sejauh mana peningkatan pemahaman para guru setelah mengikuti rangkaian kegiatan edukatif,” ulasnya.
Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa para guru PJOK sangat antusias mengikuti kegiatan PKM ini. Mereka menanggapi pada teknik yang digunakan untuk mengatasi nyeri tertunda pada bagian tubuh tertentu.
“Ada guru juga bertanya tentang apakah sports massage bisa digunakan untuk mengatasi penyakit kolesterol, asam urat, dan penyakit degeneratif lainnya, ada juga yang bertanya apa yang harus dilakukan guru jika menghadapi siswa yang cedera,” ungkap Pak Bowo_sapaan akrabnya.
Bukan hanya peningkatan secara kognitif saja, kegiatan ini bertujuan untuk Memperkuat Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Guru PJOK dalam hal mengatasi Nyeri setelah Latihan Eksentrik yang dialami siswa olahraga atau atlet, dengan penggunaan sains dan teknologi berupa modul E Learning.
Kedua, Meningkatkan Kondisi lebih sehat, dan kualitas hidup yang lebih sejahtera pada siswa olahraga atau atlet, dalam rangka mengurangi rasa nyeri akibat latihan eksentrik.
Pelatihan ini dirasakan dapat Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Guru PJOK dalam usaha mengurangi rasa Nyeri setelah latihan eksentrik. Sehingga dampak kualitas dari terapinya bisa dirasakan siswa olahraga/atlet.
Melalui kegiatan ini, Unesa berharap dapat memberikan kontribusi langsung dalam peningkatan kualitas hidup para siswa atau atlet melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan pada para guru sebagai motor terdepan dalam olah fisik di tingkat sekolah.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dapat menjadi strategi efektif dalam menciptakan generasi muda yang sejalan dengan semangat SDGs- Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Sodik, guru kelas 6, perwakilan dari SDN Pucang 1 Sidoarjo, menyambut sangat senang dengan terlaksananya PKM ini. “Kami sangat senang kegiatan PKM ini bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien, kami harapkan kegiatan ini bisa terus berkesinambungan,” harap Pak Sodik_sapaan sehari-harinya.
Ketua PKM juga berterima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berkegiatan PKM di Sidoarjo bersama Kelompok Kerja Guru PJOK. “Upaya kerjasama ini diharapkan bisa berlangsung lagi, sehingga menghasilkan dampak nyata yang membawa manfaat bagi guru dan siswa,” ucapnya.
“Semoga kedepannya kita bisa bekerjasama lagi. Guru-guru PJOK sangat kooperatif dan mau melaksanakan kegiatan ini sesuai instruksi. Sehingga kegiatan ini berjalan sesuai rencana seperti dalam sosialisasi sebelumnya,” tambah Ketua PKM Unesa Ika Nurmaya.(ist.mad)







