KEDIRI (RadarJatim.id) — Selain indah dan mempunyai nilai sejarah, Batik juga menjadi icon daerah yang memproduksinya. Melihat kondisi tersebut Awlya Aimy Qoirina siswi kelas 7 SMP Negeri 1 Ngasem Kediri terinspirasi menjadi Duta Batik Kediri.
Akhirnya, Ia mengikuti seleksi Duta Batik Kediri yang diselenggarakan oleh Ningrat Prasojo Manajemen, Jl. Jaksa Agung Suprapto 7 Kediri. Dari 45 peserta, Awlya Aimy kini sudah masuk 15 besar, dan persiapan menuju Grand Final Duta Batik Kota Kediri pada 11 Oktober 2025 mendatang.
Ditemui di rumahnya Jl. Wijaya Kusuma Sumberejo Ngasem, Aimy mengaku, saya ingin menjadi representasi generasi muda yang mampu memperkenalkan, mempromosikan dan melestarikan Batik Khas Kediri kepada masyarakat luas. “Baik ditingkat lokal maupun nasional,” kata Aimy pada (29/9/2025) sore.
“Jadi batik ini bukan hanya indah secara visual, akan tetapi juga memiliki nilai sejarah, yang menggambarkan identitas, filosofi yang mendalam dan kearifan lokal. Batik juga merupakan identitas budaya yang terus bisa hidup dan berkembang di tengah modernisasi,” terangnya.
Ia percaya, bahwa batik tidak hanya sekedar kain, tetapi juga simbol sejarah, nilai dan identitas bangsa. “Dengan visi dan misi ini, Duta Batik Kota Kediri diharapkan dapat menjadi perwakilan yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga berkontribusi nyata dalam melestarikan dan memajukan budaya batik,” harapnya.
“Mari kita jaga dan lestarikan batik sebagai warisan budaya yang tak ternilai, agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang,” ajak Aimy sambil menunjukkan batik yang dikenakan dengan motif Batik Djawarsa Mangga Podang dan Asam Jawa.(mad)







