KEDIRI (RadarJatim.id) — Secara mendadak, muncul gelombang protes di media sosial (medsos) dengan hastag #boikottrans7 hingga menduduki trending nomor 4 dengan 4,500 lebih tayangan. Gelombang protes ini muncul dari berbagai macam kalangan, utamanya para santri dan kiai.
Protes itu disulut oleh salah satu tayangan stasiun televisi nasional usai menerbitkan konten yang diduga melecehkan kalangan pondok pesantren (ponpes) dan khususnya para kiai. Berbagai tanggapan muncul, baik dari masyarakat, kalangan kiai, maupun organisasi masyarakat (ormas). Salah satunya, seperti yang dituliskan akun X PW GP Ansor Jatim.
Dalam unggahannya, PW GP Ansor Jatim memberikan somasi. Isinya, menuntut klarifikasi terbuka dan permintaan maaf dari pihak Trans7 kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Media massa mempunyai tanggung jawab besar dalam membangun literasi publik, bukan menebar stigma. Jika Trans7 berani menyampaikan fitnah, maka publik juga berhak menolak, mengingatkan, dan memboikot,” begitu petikan dari somasi tersebut.
Sebelumnya, beredar potongan video konten yang diduga berasal dari Trans7. Meski sulit ditelusuri sumber aslinya, namun konten itu memuat logo Trans7 di sisi kanan atas dan tulisan XPose Uncensored di bagian kiri bawah.
Dalam beberapa cuplikan muncul narasi dan tulisan yang terkesan memberikan stigma negatif kepada kiai dan tradisi pesantren. Apalagi narasi itu disertakan dalam video yang memuat beberapa dokumentasi di sejumlah ponpes.
Jika ditelisik, potongan video itu bahkan juga memperlihatkan gambar KH Anwar Mansyur, pendiri dan pengasuh Ponpes Putri Hidayatul Mubtadi’at Lirboyo, Kediri.
Hal inilah yang membuat sejumlah pihak, khususnya yang berkaitan langsung dengan salah satu ponpes terbesar di Indonesia itu, terluka dan marah. Mereka menyerukan boikot terhadap Trans7. Tag #boikottrans7 pun disuarakan. Banyak pihak yang menyanyangkan dan mengutuk keras tayangan itu karena dianggap tidak pantas dan sudah mengabaikan etika.
Tanggapan Trans7
Derasnya gelombang protes tersebut membuat pihak Trnas7 langsung merespon. Melalui postingan di media sosialnya di X, Trans7 menyampaikan permohonan maaf.
“Sehubungan dengan tayangan/pemberitaan mengenai pondok pesantren Lirboyo yang telah ditayangkan Xpose Uncensored TRANS7, pada tanggal 13 Oktober 2025, kami telah melakukan review dan tindakan-tindakan atas keteledoran yang kurang teliti, sehingga merugikan Keluarga Besar PP Lirboyo,” sebut pernyataan tertulis Trans7 yang diunggah pada akun X-nya.
Masih dalam unggahan itu, Trans7 menyatakan dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada segenap kiai dan keluarga, para pengasuh, santri, serta alumni Ponpes Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP Putri Hidayatul Mubtadi’at.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat luas atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tulis Trans7 dalam pernyataan tersebut.
Permohonan maaf tersebut, lanjut Trans7, juga telah disampaikan kepada Gus Adib, salah satu putra KH Anwar Mansyur. Bahkan Trans7 dikabarkan akan menyampaikan surat permohonan maaf secara resmi, Selasa (14/10/2025) pagi ini. (rul)







