SIDOARJO (RadarJatim.id) –– Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo sangat merasa prehatin kepada masyarakat yang tidak paham anggaran dinas pendidikan, tetapi ngomong soal anggaran.
“Bahkan sampai dikatakan di media media. Padahal itu tidak benar,” itulah penegasan Kepala Dinas Dikbud Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, M.Pd pada (5/11/2025) pagi, di Gedung PGRI Sidoarjo.
Ia hanya tersenyum ketika ada media yang memberitakan, bahwa anggaran sektor pendidikan tahun 2026 dipangkas.
Dari total belanja daerah sebesar Rp 5,13 triliun, sektor pendidikan hanya memperoleh Rp 954 miliar atau 18,6 persen, di bawah ketentuan minimal 20 persen sebagaimana diamanatkan Pasal 31 UUD 1945.
Penurunan tajam dari Rp1,53 triliun pada tahun 2025 menjadi Rp 954 miliar pada 2026, atau turun 37,7 persen, sebagai bentuk kemunduran serius dalam pembangunan sumber daya manusia.
Melihat berita tersebut, Tirto Adi langsung membantah berita itu salah besar. Kabupaten Sidoarjo itu paling komitmen terhadap dinas-dinas yang mengampu kebutuhan dasar, diantaranya kesehatan dan pendidikan. “Jadi anggaran dinas pendidikan ya masih tetap sekitar Rp 1,53 trilyun itu,” tegasnya.
Ia uraikan, anggaran yang disebut Rp 954 miliar itu hanya dari murni APBD Sidoarjo saja. Padahal anggaran kami ada BOS Regular dari APBN, ada DAK Fisik dan DAK non Fisik. Terus ada anggaran BKK dari Provinsi Jawa Timur.
“Kalau di total semuanya ya tetap sekitar Rp 1,53 trilyun itu,” tegas Tirto Adi sembari tersenyum.(mad)







