SIDOARJO (RadarJatim.id) – Sudah 5 periode, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil mendudukan kadernya sebagai Bupati Sidoarjo, mulai dari Win Hedrarso, Saiful Ilah hingga Ahmad Muhdlor.
Bahkan Bupati Sidoarjo yang sekarang, yaitu Subandi pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Sidoarjo sebelum diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Demokrat bersama Mimik Idayana pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 lalu.
Untuk itu, PKB bertekad akan merebut kembali kekuasaan yang selama 25 tahun ini berada digenggamannya pada Pilkada 2030 mendatang. Salah satunya dengan melakukan pendidikan politik kepada kader-kader PKB, khususnya bagi kader muda dibawah usia 35 tahun.
H. Abdillah Nasih, Ketua DPC PKB Sidoarjo mengatakan bahwa pendidikan politik untuk kader-kader muda partai berlambang bola dunia itu diikuti oleh sekitar 120 orang dari 18 Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang tersebar diseluruh Kabupaten Sidoarjo.
“Hari ini DPC (PKB Sidoarjo, red) menggelar pendidikan kader loyalis, targetnya merekrut sebanyak-banyaknya kader-kader muda yang ada di Sidoarjo,” kata H. Abdillah Nasih usai membuka acara Pendidikan Kader Loyalis di Hotel Luminor, Minggu (16/11/2025).
Pria yang akrab disapa Cak Nasih itu menyampaikan bahwa sebelumnya DPC PKB Sidoarjo menggelar kegiatan serupa kepada 15 anggota Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo yang disebut sebagai kader perubahan.
Pendidikan politik kepada kader-kader muda itu, dimaksudkan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa PKB tidak hanya sebagai partai tradisional atau partai identitas saja.
“Tetapi juga sebagai partainya anak muda,” sampainya.
Menurut Cak Nasih ada beberapa partai politik (parpol) yang akhirnya gagal karena parliamentary threshold yang disebabkan oleh mandegnya kaderisasi didalam partai tersebut.
“Selain kita (PKB, red) ini sebagai partai ideologi, kita juga ingin disebut sebagai partai kader,” jelasnya.
Ketua DPRD Sidoarjo itu menuturkan bahwa pada Pemilu-pemilu yang akan datang, pemilih muda jumlahnya lebih besar apabila dibandingkan dengan orang-orang tua dan lanjut usia (lansia).
Pendidikan politik bagi anak-anak muda atau Genz sangat diperlukan agar mereka melek politik dan paham politik, karena politik salah satu cara masuk dalam pemerintahan, baik di eksekutif maupun di legislatif yang tujuannya untuk mensejahterahkan kehidupan rakyat.
“Kita ingin semuanya terukur dan tersetruktur, sehingga pendidikan politik ini kita lakukan sejak dini yang diharapkan pada Pemilu kedepan akan mampu mendulang suara PKB. Dan, Insya’ Allah menjadi partai pemenang,” tuturnya.
Tidak hanya itu saja, Cak Nasih juga menegaskan bahwa pendidikan politik bagi kader-kader muda ini sebagai salah satu upaya untuk merebut kekuasaan eksekutif di Kabupaten Sidoarjo yang periode ini lepas dari genggaman PKB.
“Wajib dan jadi harga mati itu, kita akan rebut kembali,” tegasnya. (mams)







