BOJONEGORO (RadarJatim.id) — Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Jawa Timur memperkuat kolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bojonegoro untuk mengembangkan ekosistem wirausaha di kalangan generasi muda.
Kolaborasi itu dijembatani lewat audiensi yang berlangsung pada Rabu (19/11/2025) di kantor Dispora Bojoneoro. Kolaborasi itu menjadi titik awal pembentukan kader FKP di tingkat kabupaten, sekaligus integrasi dengan komunitas wirausaha muda lokal.
Pertemuan dipimpin Ketua Umum FKP Jatim, Ryan Abi Bayan, dan diterima oleh Flora Agrishinta, Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Bojonegoro, beserta jajaran pejabat kepemudaan. Diskusi difokuskan pada pemetaan kebutuhan pemuda, pembinaan usaha, dan penguatan kapasitas pemuda agar mampu berperan sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Dalam pertemuan itu, Ryan menekankan, bahwa pemuda Bojonegoro memiliki potensi besar untuk mendukung visi Jatim sebagai gerbang baru Nusantara. Namun, akses pendampingan yang berkelanjutan, diakui masih menjadi kendala.
“Pemuda punya ide usaha yang inovatif, tapi tanpa pendampingan jangka panjang, banyak yang berhenti di tahap awal. Kami ingin hadir sebagai katalis agar mereka bisa bertahan dan berkembang,” ujar Ryan.
Sebelumnya, Dispora Bojonegoro memiliki embrio komunitas wirausaha muda bernama Young Entrepreneur Bojonegoro (YEB). Namun, keberadaan komunitas ini belum sepenuhnya terorganisasi secara formal.
Ryan menjelaskan, YEB akan melebur menjadi FKP DPD Bojonegoro, sehingga semua pemuda wirausaha di daerah memiliki wadah yang lebih terstruktur dan berkesinambungan.
“Integrasi ini memungkinkan koordinasi program lebih efektif, dari pelatihan, pendampingan, hingga akses jejaring pasar,” tambah Ryan.
Pemetaan Kebutuhan Pemuda
Flora menegaskan pentingnya pemetaan kebutuhan pemuda sebelum pelaksanaan program.
“Kondisi lapangan sangat beragam. Ada yang bergerak di sektor digital, ada di pertanian dan kuliner. Pendampingan harus sesuai karakter dan kebutuhan masing-masing,” kata Flora.
Dispora, sambung Flora, siap memfasilitasi pembentukan kader FKP sebagai penghubung antara pemerintah, organisasi pemuda, dan komunitas lokal.
FKP Jatim menilai, Bojonegoro memiliki potensi menjadi salah satu klaster wirausaha pemuda di Jawa Timur bagian Barat. Struktur demografi yang kuat, minat pemuda yang tinggi, dan keberagaman sektor ekonomi, membuat daerah ini ideal sebagai model pengembangan wirausaha berbasis komunitas.
“Jika kader terbentuk dan program terstruktur, Bojonegoro diharapkan menjadi rujukan bagi kabupaten lain di Jawa Timur dalam membangun ekosistem wirausaha pemuda yang berkelanjutan,” tandas Ryan.
Pertemuan ditutup dengan kesepakatan pembentukan tim kerja bersama untuk menyusun implementasi program, memetakan potensi pemuda, dan menyusun modul pelatihan yang sesuai kebutuhan daerah. (rul)







