SURABAYA (RadarJatim.id) — Pendidikan Perubahan Iklim (PPI), Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), Pembelajaran Mendalam (PM), dan pendidikan yang inklusif merupakan fokus-fokus utama program yang dilaksanakan oleh 5 kabupaten/kota mitra Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).
Capaian program yang telah berlangsung 6 bulan hingga 1 tahun ini dipaparkan di tingkat provinsi di Kantor Gubernur Jawa Timur (9/12/2025) dalam kegiatan Pertemuan Komite Pengarah Program INOVASI di Jawa Timur.
Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Bappeda, Dinas Pendidikan, dan Kemenag dari 5 kabupaten/kota ini difasilitasi oleh Setdaprov Jatim bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
Ketua Tim Kerja Standar Tata Kelola, Pusat Standar dan kebijakan Pendidikan Kemendikdasmen Nur Berlian Venus Ali mengungkapkan, kerja sama Kemendikdasmen bersama dengan INOVASI yang telah dibangun banyak memberikan kontribusi dalam penguatan pendidikan.
“Salah satu contohnya adalah pelaksanaan pilot program Pembelajaran Kelas Rangkap yang dilaksanakan di Sukapura sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan guru di wilayah terpencil yang kemudian diformulasikan sebagai kebijakan nasional,” terangnya.
Ugas Irwanto Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo mengapreasiasi program kelas rangkap yang telah dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo.
Dari awal program bersama INOVASI di 8 SD di wilayah Bromo, saat ini pembelajaran kelas rangkap sudah disebarluaskan ke 160 sekolah lainnya di wilayah terpencil di Kabupaten Probbolingggo.
“Hal ini menggambarkan komitmen Pemkab Probolinggo dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Kab Probolinggo,” ungkap Ugas.
Selain itu program sekolah responsif gender, pendidikan perubahan iklim, dan pendidikan inklusif yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo, mendapatkan apresiasi dan dukungan oleh Fenny Apridawati, Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo.
Dalam paparannya mengungkapkan, sebanyak 20 SD/MI yang telah melaksanakan pendidikan perubahan iklim mengalami perkembangan yang signifikan.
“Terutama mengubah pemahaman siswa agar lebih peduli pada dampak perubahan iklim, sekaligus menumbuhkan cinta leingkungan melalui serangkaian program sekolah yang mendukung pendidikan perubahan iklim,” papan Fenny Apridawati.

Kukuh Tri Sandi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Jawa Timur mengungkapkan, selayaknya pemerintah kabupaten/kota dapat merespon positif kerjasama yang dilakukan oleh program-program dari luar seperti misalnya INOVASI.
Program-program seperti ini dapat mendorong peningkatan Standar Pelayanan Minimal kabupaten/kota.
“Saya mengharapkan kabupaten kota dapat mendukung kerjasama dan program yang telah dibangun. Bila ada keberhasilan, hendaknya dapat disebarluaskan ke wilayah-wilayah lainnya yang belum tersentuh program,” harapnya.
Kegiatan pertemuan komite pengarah juga dihadiri oleh Konjen Australia di Surabaya Glen Askew.(mad)







