KEDIRI (RadarJatim.id) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kediri mencatat lonjakan permintaan bahan pangan pokok hingga 10 persen dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan tersebut dipicu oleh pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), selain faktor cuaca dan distribusi.
Analis Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kediri, Choirunni’mah, mengatakan, program MBG berdampak langsung terhadap peningkatan konsumsi masyarakat, terutama pada komoditas beras dan minyak goreng yang menjadi bagian dari paket bantuan.
“Program MBG sempat mendorong kenaikan kebutuhan konsumsi bahan pokok. Dari penghitungan sementara, pengaruhnya mencapai sekitar 10 persen,” kata Choirunni’mah, Selasa (23/12/2025).
Menurut dia, lonjakan permintaan terjadi dalam waktu relatif singkat, sementara pasokan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan. Kondisi tersebut sempat menimbulkan tekanan di pasar, terutama pada awal pelaksanaan program.
“Permintaan naik cepat, sedangkan supply tidak bisa langsung menyesuaikan. Ini yang sempat membuat pasar terkejut karena permintaan datang secara mendadak,” ujarnya.
Namun, Choirunni’mah menegaskan, bahwa kondisi tersebut bersifat sementara. Setelah sekitar satu pekan, pelaku usaha dan distributor mulai mampu membaca pola permintaan baru dan meningkatkan pasokan sesuai kebutuhan.
“Setelah semingguan, pasokan sudah bisa mengikuti lonjakan permintaan. Pasar kembali stabil dan tidak menimbulkan gangguan serius,” katanya.
Dampak lonjakan permintaan juga sempat terasa pada komoditas ayam. Meski demikian, harga ayam dinilai masih berada dalam batas wajar dan sesuai harga acuan.
“Harga ayam memang sempat naik, tetapi masih di kisaran Rp 35.000 per kilogram. Itu masih sesuai ketentuan dan tidak mengkhawatirkan,” ujarnya.
Menurut Anik, sapaan dari Choirunni’mah, peningkatan permintaan justru berpotensi memberi efek positif bagi sektor hulu, khususnya peternak ayam pedaging dan ayam petelur.
“Kondisi ini bisa menggairahkan peternak karena serapan pasar meningkat, baik untuk ayam pedaging maupun telur,” kata dia.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa berdasarkan hasil penghitungan prognosa kebutuhan dan ketersediaan, stok bahan pokok di Kabupaten Kediri masih mencukupi hingga menjelang bulan puasa.
“Secara formal, hasil estimasi menunjukkan ketersediaan masih aman sampai menjelang puasa. Tentu kami akan terus melakukan evaluasi berkala sesuai perkembangan di lapangan,” katanya.
Choirunni’mah menambahkan, pemerintah daerah bersama Satgas Pangan akan memperkuat pengawasan distribusi guna memastikan pasokan tetap lancar dan harga tetap terkendali. (rul)







