KEDIRI (RadarJatim.id) — Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri, Jawa Timur berhasil memulihkan dan menyelamatkan lebih dari Rp 13 miliar keuangan negara sepanjang tahun 2025. Capaian tersebut dipaparkan langsung kepada awak media dalam kegiatan Ngopi Kita (Ngopi Pagi Bersama Awak Media) yang digelar di Kantor Kejari Kabupaten Kediri, Rabu (24/12/2025).
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, Ismaya Hera Wardani, mengatakan, transparansi kinerja menjadi komitmen utama Kejari agar masyarakat dapat mengetahui secara langsung hasil kerja lembaga penegak hukum.
“Peran media sangat penting dalam menyampaikan kinerja kami kepada publik. Sinergitas ini menjadi bagian dari upaya menjaga kepercayaan masyarakat,” ujar Ismaya.
Melalui Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), Kejari Kabupaten Kediri berhasil memulihkan keuangan negara sebesar Rp 4,58 miliar, serta menyelamatkan aset senilai Rp 7,21 miliar.
Sementara dari Bidang Pidana Khusus (Pidsus), Kejari juga berhasil mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 1,21 miliar dari berbagai perkara, termasuk kasus kredit fiktif dan penyimpangan dana hibah. Di bawah kepemimpinan Ismaya, Kejari Kabupaten Kediri juga mencatatkan prestasi kelembagaan dengan meraih Nilai AKIP 91,12 dan memperoleh predikat AA (Sangat Memuaskan).
Selain fokus pada penegakan hukum, Kejari Kabupaten Kediri turut memperkuat peran pencegahan melalui berbagai program edukasi. Di antaranya, kegiatan Jaksa Masuk Sekolah yang menyasar pelajar SMP hingga SMK untuk menekan angka kekerasan remaja dan tawuran.
“Kejaksaan harus hadir sesuai kebutuhan daerah. Kami turun langsung ke sekolah untuk meminimalkan potensi konflik, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga,” kata Ismaya.
Dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Kejari Kabupaten Kediri juga rutin melakukan sosialisasi antikorupsi ke sejumlah instansi pemerintah, termasuk rumah sakit daerah dan organisasi perangkat daerah (OPD).
Sepanjang 2025, kinerja Kejari Kabupaten Kediri tercatat signifikan. Bidang Pidana Umum (Pidum) menangani 248 perkara pra-penuntutan atau mencapai 165 persen dari target. Selain itu, empat perkara berhasil diselesaikan melalui pendekatan restorative justice.
Sementara Bidang Intelijen melaksanakan 32 operasi intelijen, 12 kegiatan Jaksa Masuk Sekolah, serta melakukan pengamanan sejumlah proyek strategis daerah. Pada Bidang Pengelolaan Barang Bukti dan Aset, tercatat 1.529 barang bukti dengan 959 di antaranya dimusnahkan dan 107 barang bukti dijual langsung sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Tak hanya itu, Kejari Kabupaten Kediri juga menorehkan sejumlah prestasi di tingkat Jawa Timur, di antaranya, Terbaik I Bidang Pembinaan Kejari Tipe A, Terbaik I Bidang Pidana Militer Kejari Tipe A, Terbaik I Kasubag Pembinaan se-Jawa Timur, serta Peringkat I Efektivitas Pembayaran Piutang Jamsostek di Jawa Timur.
“Sinergi dengan media dan masyarakat menjadi kunci agar kinerja kejaksaan benar-benar memberikan manfaat luas bagi daerah,” pungkas Ismaya. (rul)







