SIDOARJO (RadarJatim.id) — Bersamaan dengan proses penerimaan SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) tahun ajaran 2026/2027, SMK Telkom Sidoarjo telah menggelar beberapa karya siswa yang dikolaborasikan dengan teknologi, bertemakan ‘Kewirauhasaan Berbasis Digitalisasi’ pada (20/12/2025) di Aula SMK Telkom Jl. Raya Pecantingan, Sekardangan Sidoarjo.
Salah satu karya siswa yang menarik, sekaligus bisa menjadi alternatif membantu masyarakat untuk memecahkan masalah yang hingga kini belum diatasi dengan baik. Para siswa ini telah berinovasi, berwirausaha mengolah sampah-sampah dari warga.
Yakni ‘Small Actions, Big Impact With Lumbung Hijau’ yang diprakarsai oleh Ahmad Nabil Fauzan Abdillah kelas XII SIJA 1, Qaysar Aqeel Nugraha kelas XII SIJA 1, Muhammad Arga Fikri Akbar kelas XII SIJA 2, Muhammad Rasya Rayhan Saifullah kelas XII SIJA 2 dan Revano Satya Pendega kelas XII SIJA 2.
Qaysar Aqeel Nugraha menjelaskan kalau wirausaha ini adalah mengolah sisa makanan rumah tangga menjadi makanan ternak, sejenis ayam, bebek, itik dan yang lainnya. Prosesnya, sisa makanan itu dihaluskan terlebih dahulu, dengan cara digiling. Setelah itu dicampur dengan dedhak dan jagung terus diolah agar komposisinya bisa memenuhi kebutuhan ayam.
“Lanjut untuk proses fermentasinya sekitar dua minggu dengan kontrol tiap tiga hari sekali. Hasilnya masih makanan ternak basah, nanti kedepannya akan kita lanjutkan dengan model pakanan ternak kering atau pellet,” jelasnya.
Sementara ini masih ujicoba di lingkungan sekolah kita terlebih dahulu, bila nanti sudah bisa berjalan dengan baik, kita bisa turun ke lingkungan sekitar sekolah bahkan ke lembaga-lembaga pendidikan yang lain. “Jadi di SMK Telkom nantinya sebagai pusat pengolahannya,” jelas Qaysar.
“Dari kewiarausahaan pengolah sampah ini nantinya dikolaborasikan dengan aplikasi ‘Lumbung Hijau’ tujuannya untuk memudakan proses koordinasi dengan warga, maupun dalam proses administrasinya,” jelas Ahmad Nabil Fauzan Abdillah.
Kepala SMK Telkom Sidoarjo, Abror, S.Hum M.Pd mengatakan kalau kegiatan ini sebagai wujud komitmen dalam mencetak wirausahawan muda yang peduli lingkungan berbasis teknologi (IT), makanya kita luncurkan Program Green Enterprises Development School.
“Yaitu menandai sebuah momentum penting gerakan green business berbasis pengolahan sampah, dengan dilakukan soft launching Bank Sampah Sekolah, peluncuran platform digital ‘Tabungan Sampah’ yang dikembangkan secara mandiri oleh siswa,” katanya.

Fokus utamanya adalah sistem pengolahan sampah organic dan penggunaa platform digital Tabungan Sampah. (Lumbung Hijau). Aplikasi ini dirancang oleh siswa yang tergabung dalam inkubator bisnis sekolah (Skomda Business Incubator) untuk mendigitalkan proses penyetoran, pencatatan, dan konversi nilai ekonomis sampah yang dikumpulkan oleh warga sekolah.
Melalui inkubator bisnis sekolah, kami tidak hanya mengajarkan pembelajaran secara teknis, tetapi juga bisnis. Produk bank sampah digital (lumbung hijau) yang baru saja kami luncurkan diharapkan memiliki dampak sosial secara lebih luas dan nilai ekonomi.
“Siapapun bisa memanfaatkan platfom dari SKOMDA. Bank Sampah sekolah, Bank Sampah pada kelompok masyarakat, Bank Sampah di rumah ibadah dan yang lainnya. Siswa kami juga akan memberikan pelatihannya,” ujar Pak Abror_sapaan akrabnya.(mad)







