Sidoarjo (radarjatim.id) Kepala Desa (Kades) Wunut Puji Darjo melantik dan mengukuhkan 45 orang pengurus Karang Taruna (Kartar) Sumber Baru di pendopo Balai Desa Wunut, Jum’at (7/2/2020).
Kades Puji Darjo mengatakan bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut, Kecamatan Porong akan mendukung program-program Kartar Sumber Baru dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan pemuda dilingkungan sekitarnya.
“Saya akan mendukung seratus persen program-program yang dilakukan oleh anak-anak Kartar Sumber Baru,” katanya.
Diungkapkan oleh Puji Darjo bahwa pembentukan pengurus Kartar Sumber Baru merupakan sejarah baru bagi masyarakat Desa Wunut, karena selama ini Kartar hanya ada ditingkat dusun saja.
Untuk itu, ia berharap pengurus Kartar Sumber Baru dapat mengemban tugas dan fungsi (Tupoksi) nya sebagai lembaga sosial yang mampu bersinergi dengan Pemdes Wunut dalam penangan permasalahan kepemudaan.
“Saya berharap sinergisitas antara Kartar dengan Pemdes (Wunut,red) dapat terjalin dengan baik demi kemajuan Desa Wunut,” harapnya.
Sementara itu, Imam Safi’i Ketua Karang Taruna Kabupaten (Kartarkab) Sidoarjo menuturkan bahwa Kartar merupakan salah satu lembaga desa yang harus mendukung dan mengawal program-program Pemdesnya.
Maka dari itu, ia berharap pengurus Kartar Sumber Baru harus sering melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemdes Wunut dalam menjalankan Tupoksinya sebagai Lembaga yang bergerak dalam bidang sosial serta pemberdayaan pemuda.
“Komunikasi dan koordinasi itu harus sering dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara Kartar dengan Pemdes Wunut dalam menjalankan perannya masing-masing,” ucapnya.
Menurut pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu bahwa ditataran bawah selama ini sering terjadi kesalahpahaman antara Kartar dengan Pemdesnya sehingga hubungannya tidak harmonis.
Hal itu dimungkinkan terjadi karena salah satu pihak atau keduanya tidak memahami Tupoksinya masing-masing sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Manteri Sosial (Permensos) No. 25 Tahun 2019 yang merupakan Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) Kartar.
“Kalau boleh dianalogikan, Pemerintah itu bapaknya, PKK itu ibunya. Maka Kartar adalah anaknya,” pungkasnya. (dit/tot)





