Sidoarjo (radarjatim.id) H. Nur Achmad Syaifuddin, SH sampai saat ini menyatakan dirinya sudah merasa sangat cocok berpasangan dengan Mimik Idayana dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sidoarjo tahun ini.
Pria yang akrab dipanggil Cak Nur itu mengaku tak mau dipaksa untuk bersinergi dengan figur lainnya oleh partai politik pengusung nantinya, Kamis (13/2/2020).
“Sudah besar begini masak dipaksa-paksa,” katanya.
Menurut Cak Nur bahwa kolaborasi antara dua figur dalam Pilkada tersebut harus didasarkan pada kesamaan visi, misi dan juga karakter masing-masing.
“Saya dan Bu Mimik sudah saling mengenal dengan baik, sama-sama tahu satu dengan yang lain,” ucapnya.
Cak Nur menampik anggapan banyak pihak yang menuding dirinya sengaja menggandeng istri pengusaha kapal dan minyak itu atas dasar pertimbangan finansial saja.
“Silahkan saja ngomong begitu, tapi kenyataannya khan tidak seperti itu,” ujarnya.
Diungkapkan oleh Cak Nur bahwa urusan gandeng menggandeng dalam Pilkada tidak sesederhana yang dibayangkan oleh sebagian orang.
“Kalau urusannya hanya begitu (uang-red), masih banyak kok orang Sidoarjo yang kaya raya,” ungkapnya.
Ia berharap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menaunginya saat ini bisa menerima sikapnya tersebut, namun sebagai kader ia menyatakan akan tetap bersikap loyal pada keputusan partainya.
Termasuk soal rekom partai tentang nama pasangan calon kepala daerah yang akan diusung PKB dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Kalau partai menganggap baik ya berangkat, kalau tidak ya nggak berangkat. Daripada nantinya malah tidak bisa bekerjasama dengan baik,” terangnya.
Masih menurut Cak Nur bahwa semua yang dilakukannya itu adalah bagian dari ikhtiarnya. “Selanjutnya tergantung kehendak Allah saja. Saya jadi begitu saja juga karena kehendak Allah,” pungkasnya. (mams/red)





