BOJONEGORO (RadarJatim.id) — Model pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus memberikan keleluasaan kepada anak untuk berkembang sesuai usianya. Karena itu, kesempatan anak untuk bergerak mesti diutamakan ketimbang yang bersifat kognitif, agar anak tidak mengalami proses kedewasaan yang dipaksakan.
Hal itu dikemukakan Prof Dr Zainuddin Maliki, MSi, anggota Komisi X DPR RI pada HUT ke-16 Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) di Bojonegoro, Selasa (31/8/2021).
Karena itu, Zainuddin yang memberikan materi webinar secara virtual ini, berharap ada kolaborasi harmonis antara pendidik PAUD dan orang tua/wali murid untuk membentuk karakter anak, agar berkembang secara matang.
“Jangan ada pemaksaan terhadap proses pendewasaan anak. Karena itu, kita berharap agar pendidik PAUD tetap bersemangat untuk mendidik sekaligus mencetak kader bangsa yang unggul. Sebab, pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling menentukan perkembangan seseorang di kehidupannya kemudian,” tandas anggota dewan dari PAN ini.
Dikatakan, untuk mewujudkan misi ideal pendidikan PAUD, kolaborasi pendidik dengan orang tua anak menjadi sangat penting. Hal ini untuk menciptakan sinergitas dalam membentuk carakter anak, agar berkembang secara matang.
Ia tambahkan, model pendidikan PAUD harus memberikan keluasaan kepada anak untuk bisa berkembang sesuai usianya. Karena itu, pendidikan somasi yang memberikan kesempatan lebih kepada anak untuk bergerak, lebih diutamakan daripada yang bersifat kognitif.
“Hal itu agar anak tidak mengalami proses kedewasaan yang dipaksakan, karena bisa berdampak buruk baginya saat dewasa,” ujarnya.
Sementara Imam Mahmud, MPd, Pimpinan Wilayah Himpaudi Jatim, memberikan apresiasi kepada Himpaudi Bojonegoro. Hal itu karena, meski di masa pandemi dengan segala keterbatasan, tetap berkiprah untuk membangun bangsa melalui PAUD. Secara khusus ia juga mengapresiasi Bojonegoro sebagai kabupaten ramah anak.
“Tentu seluruh pendidik tetap mampu berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten dalam mempertahankan citra kabupaten ini ramah anak,” katanya memberikan semangat.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bojonegoro Dr Hj Muawanah, menyampaikan program Bojonegoro terkait pendidikan. Di antaranya, bea siswa untuk mahasiswa yang kuliah di Bojonegoro, satu desa dua sarjana. Kuga mulai 2022, dialokasikan DAK untuk MA, pasca-SMA/SMK menjadi tanggung jawab provinsi.
“Ada juga program Kipop, program untuk sekolah dari SD sampai dengan SMA terkait bakat dan minat di bidang olah raga, yang bersinergi dengan dinas terkait. Harapannya, ke depan olah raga dapat mampu menjadi bagian dari industri,” katanya. (rj2)
Kontributor: M. Yazid Mar’i







