LUMAJANG (RadarJatim.id) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), melalui program SIG Peduli menyalurkan bantuan bahan makanan dan perlengkapan senilai Rp 100 juta untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Bantuan makanan terdiri atas 4 ton beras, 190 boks mie instan, 480 liter minyak goreng, dan 280 kg gula. Sementara bantuan perlengkapan terdiri atas 300 selimut, 50 lembar terpal serta 50 pax jas hujan.
Bantuan diserahkan kepada Kepala Sub-Bidang Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Lusiyanti, di Pendopo Aria Wiraraja, Senin (6/12/2021) dan Selasa (7/12/2021).
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya, mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian SIG untuk penanganan bencana erupsi Gunung Semeru pada masa tanggap darurat. Penyaluran bantuan kepada korban bencana erupsi Gunung Semeru ini merupakan prioritas utama perusahan.
“Dalam penyaluran bantuan, SIG bekerjasa sama dengan Satgas Kementerian BUMN Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Kerja sama ini diharapkan dapat mengoptimalkan penyerahahan bantuan agar dapat tersebar merata ke seluruh wilayah terdampak,” kata Edy Saraya.
Ia menambahkan, dampak bencana Semeru cukup besar, karena banyak warga menjadi korban. Karena itu, SIG langsung bergerak menyalurkan bantuan yang paling dibutuhkan para korban, utamanya bahan makanan dan perlengkapan tidur.
“Kami turut prihatin atas bencana yang menimpa. Semoga dengan adanya bantuan ini dapat bermanfaat untuk meringankan beban para korban,” ujar Edy Saraya.
Sementara itu, Kepala Sub-Bidang Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Lusiyanti, menyampaikan terima kasih dengan adanya bantuan dari SIG. Dikatakan, kebutuhan makanan, selimut, jas hujan dan terpal saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Bantuan SIG akan kami maksimalkan dalam pendistribusiannya agar diterima dengan merata, terutama bagi pengungsi yang berada di Kecamatan Pasirian dan Candipuro. Semoga bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan mereka selama dalam masa pengungsian,” ujar Lusiyanti. (sho)







