
Sidoarjo (radarjatim.id) H. Bambang Pujianto, S,Sos Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo harus bisa memberikan solusi bagi para pedagang dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tetap mendapatkan penghasilan yang layak selama masa pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diwilayah Kabupaten Sidoarjo.
Bambang Pujianto mengatakan bahwa akibat dari pemberlakuan PSBB, pendapatan para pedagang dan pelaku UMKM mengalami penurunan yang sangat drastis, Jumat (15/5/2020).
“Bahkan sampai ada yang kehilangan penghasilan sama sekali sebagai dampak dari PSBB. Harus dicarikan solusinya agar mereka bisa tetap bertahan ditengah pandemi corona ini,” katanya.
Disperindag Kabupaten Sidoarjo harus ikut membantu secara akif para pelaku usaha dalam memasarkan komoditas dagangannya, misalnya dengan mengajarkan mereka cara berdagang secara daring atau online.
“Jangan hanya membatasi hari dan jam dagang mereka di pasar-pasar tradisional seperti yang dilakukan saat ini. Mereka diminta untuk patuh dengan aturan, tapi disisi lain mereka juga terdesak dengan kebutuhan hidup,” imbuhnya.
Politisi asal Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa saat ini para pedagang dan UMKM sama sekali tidak mempunyai pilihan ketika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo memutuskan untuk membuka tutup hari operasinal pasar tradisional.
“Dari hasil sidak (inspeksi mendadak,red) Komisi B di Pasar Tulangan hari ini, terlihat bahwa aturan itu sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Tidak ditemukan kendala yang berarti dilapangan, namun ia melihat masih cukup banyak pedagang dan pembeli yang belum menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan seperti penggunaan masker maupun mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Ia tidak melihat ada pegawai dari Disperindag atau Pemkab Sidoarjo disana yang bertugas untuk mengingatkan pedagang atau pembeli apabila tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Saya tidak melihat orang-orang Diperindag disana. Mestinya mereka hadir untuk mengingatkan pedagang dan pengunjung pasar. Kalau memang tidak bawa masker, ya dberi dong! Khan banyak masker yang disimpan Pemkab Sidoarjo dari bantuan swasta maupun pengadaan dengan uang APBD,” tegasnya.
Menurut Bambang bahwa langkah-langkah itu jauh lebih menolong pedagang dan pengunjung pasar yang sama-sama terdampak PSBB daripada menyuruh mereka pulang, apalagi sampai menghukumnya dengan sanksi yang cukup berat.
Karena dengan begitu roda perekonomian di pasar-pasar diwilayah Kabupaten Sidoarjo tetap bisa berjalan dan kebutuhan bahan pokok bisa terpenuhi selama pelaksanaan PSBB ini.
“Kalau cuma melarang-larang atau menyuruh orang patuh saja semuanya juga bisa. Tapi solusi dan tindakan nyata juga harus ada,” pungkasnya. (mams)







