SIDOARJO (Radar Jatim.id) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) memroyeksikan pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2022 antara 5 sampai 5,8 persen. Tahun 2021 ini sekitar 3,2 persen sampai 4 persen. Sedangkan inflasi sekitar 2,9 persen hingga 3,1 persen. “Tapi kita lihat kondisi Triwulan IV ini, karena perlu diwaspadai ada situasi, memang siklus turun, juga ada bencana alam. Tapi itu tantangan, dan mudah-mudahan dilalui dengan baik tahun 2021 ini,” kata Budi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.ditemui usai acara reflexi akhir Tahun 2021 di Bank Indonesia.
Dia menjelaskan lima fokus dalam komitmen bersama yang akan digarap tahun depan di antaranya adalah perluasan Rumah Kurasi dan Pondok Kurasi untuk mendukung 1.000 UMKM, Perluasan Pasar Rakyat Jatim Siap Digital, kick off ikrar Halal Produk UMKM, perluasan Desa Wisata Halal, hingga mendorong program kandang komunal untuk peningkatan produksi sapi potong. Selain menginklusifkan UMKM, syariah dan pariwisata, menurut Budi, strategi kunci ekonomi bagi Jatim untuk bisa tumbuh dengan baik yang lain adalah menjadikan Jatim sebagai lead ekspor manufaktur, menjadikan Jatim sebagai lumbung pangan nusantara, mengoptimalkan digitalisasi ekonomi.
Sementara itu di sektor Industri Keuangan Non Bank, pertumbuhan pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan mulai menunjukkan pertumbuhan meskipun masih mengalami terkontraksi 5,40 persen. Namun kondisi itu lebih baik dibanding periode yang sama di 2020. Untuk pembiayaan melalui Fintech Peer to Peer Lending tumbuh 120,1 persen dan pembiayaan lembaga keuangan mikro syariah (LKM/S) tumbuh 43,44 persen. Akumulasi realisasi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di Jatim mencapai Rp 94,6 triliun dari 1.093.225 debitur yang terdiri dari 77,27 persen atau Rp 73,1 triliun. Yang merupakan restrukturisasi dari 510.803 debitur bank umum dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPR/S).
Total penyaluran kredit dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Jatim Rp 24,7 triliun yang disalurkan kepada 328.335 debitur Bank Himbara, BSI dan BPD Jatim. Serta 62,76 persen atau Rp15,5 triliun disalurkan kepada 267.175 debitur UMKM.
“Pembangunan smelter oleh PT Freeport Indonesia di Gresik dan pembangunan kilang minyak di Tuban oleh Pertamina diperkirakan turut mendorong peningkatan kinerja ekonomi Jatim,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto saat pertemuan tahunan di Gedung Negara Grahadi.
Guna mendorong akselerasi ekonomi Jatim di tahun 2022 , kata dia, BI Jatim melakukan sejumlah program. Program pertama adalah deklarasi rumah kurasi dan Pondok Quraisy untuk mendukung perluasan 1.000 produk UMKM. Kemudian perluasan pasar rakyat Jatim yang lebih siap digital. “Kami juga mengoptimalisasi Jatim sebagai pusat industri halal,” ujar Budi.
Penulis : Renanda Ayu Pramesti Cahyani (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Program Studi Administrasi Publik, FBHIS)







