GRESIK (RadarJatim.id) — Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan para perangkat Desa Sekarkurung, Kec. Kebomas, Gresik melakukan kunjungan untuk bimbingan teknik (Bimtek) dan studi banding ke Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban, Selasa (4/1/2022). Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari masukan terkait optimalisasi pengelolaan lahan parkir di Sekarkurung bagi kendaraan peziarah ke Makam Sunan Giri.
Lokasi kunjungan yang dituju adalah terminal parkir Sunan Bonang yang selama ini menampung kendaraan para pengunjung wisata religi salah satu Wali Songo di Tuban tersebut. Dipilihnya terminal parkir itu karena memiliki kemiripan fungsi dengan lahan parkir di Sekarkurung.
Dengan demikian, diharapkan kunjungan itu akan menimba banyak informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mengotimalkan pengelolaan lahan parkir bus di Sekarkurung. Baik di terminal parkir Sunan Bonang maupun di Sekarkurung memiliki kemiripan. Kemiripan itu yakni, selain untuk parkir kendaraan pengunjung makam, di area lahan parkir itu juga dibangun sejumlah kios bagi para pedagang atau pemilik warung.
Bedanya, untuk transit peziarah dari area parkir ke makam, di Tuban memanfaatkan jasa abang becak wisata yang terhimpun dalam paguyuban. Sementara di Sekarkurung, Gresik memanfaatkan moda andong (dokar) dan sepeda motor ojek yang juga dikoordinasi oleh paguyuban.
“Kami melakukan Bimtek atau study banding ini adalah untuk menjalin silaturahim dan menambah wawasan yang nantinya bisa diterapkan di desa Sekarkurung,” ujar Ketua BPD Sekarkurung, Lutfi Rahman.
Sementara Muhammad Nurhadi, Kasi Parkir Wisata Dinas Perhubungan Tuban, saat menerima rombongan BPD Sekarkurung, mengatakan, selama ini pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak lansung pandemi Covid-19. Penutupan objek wisata dalam waktu yang cukup panjang lalu dilanjutkan pembatasan pengunjung yang hanya 50% dari kapasitas berdampak pada melemahnya perekonomian di sektor tersebut.
Namun, sejak pemerintah melonggarkan kebijakan dan memperbolehkan tempat wisata, khususnya wisata religi di Tuban untuk dibuka kembali, geliat perekonomian mulai bergerak lagi. Hal itu membuat para pengelola kios atau warung di area terminal wisata sedikit lega. Hal yang sama juga dirasakan para pengelola becak wisata.
“Mudah-mudahan pandemi ini benar-benar berakhir dan aktivitas ekonomi kembali normal,” katanya. (ern)







