SIDOARJO (RadarJatim.id) Pengurus Karang Taruna Kabupaten (Kartarkab) Sidoarjo mendorong pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo untuk segera melakukan penyelidikan mendalam terkait isu radikalisme yang dihembuskan oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhlor beberapa waktu lalu.
Imam Safi’i, Ketua Kartarkab Sidoarjo mengatakan bahwa dirinya bersama dengan beberapa orang pengurus sengaja datang ke Mapolresta Sidoarjo untuk meminta polisi segera menindaklanjuti pernyataan Bupati Sidoarjo terkait isu radikalisme, Kamis (17/02/2022).
“Kami mendorong agar Polresta (Sidoarjo,red) turun tangan untuk memastikan kebenaran pernyataan bupati. Tujuannya agar warga tidak lagi dalam ketakutan dan dalam kegelisahan terkait isu radikalisme,” kata Imam Safi’i setelah ia dan beberapa pengurus Kartarkab Sidoarjo lainnya ditemui oleh Wakasat Intelkam Polresta Sidoarjo, Iptu Gunadi diruangannya.
Pria yang akrab disapa Cak Imam itu mengatakan bahwa informasi yang disampaikan Bupati Sidoarjo dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Wonoayu beberapa hari lalu sudah sangat detil.
Dalam sambutannya Bupati Sidoarjo mejelaskan bahwa ada satu desa di Sedati, ada perumahan X diatasnya Masjid tapi dibawahnya ada bunker tempat penyimpanan senjata.
“Walaupun jamaahnya hanya 30 orang. Angka itu disampaikan dengan pasti, bukan kira-kira atau pakai istilah sekitar. Itu berarti data yang diterima bupati sudah sangat akurat. Seharusnya polisi langsung bergerak untuk menindak lanjuti informasi tersebut,” katanya.
Cak Imam menambahkan bahwa hingga saat ini isu tersebut masih menjadi bahan perbincangan publik dan menimbulkan ketakutan warga yang berujung pada timbulnya rasa tidak aman serta tidak nyaman dalam kehidupan sehari-hari.
Ditambahkan oleh Cak Imam bahwa Bupati Sidoarjo menyebutkan kalau ada 15 dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo sudah terafiliasi dengan paham radikalisme, hal itu yang semakin membuat warga hidup dalam kegelisahan.
“Adalah tugas kepolisian untuk memastikan hal ini. Harus ada titik terang. Mereka harus segera bergerak untuk menangkap kaum radikal itu agar situasi keamanan di Kabupaten Sidoarjo kembali kondusif seperti sebelumnya,” tambahnya.
Sementara itu, Iptu Gunadi menolak memberikan keterangan pers terkait hasil pertemuannya dengan pengurus Kartarkab Sidoarjo.
“Waduh, itu bukan kapasitas saya untuk menjawab. Sebaiknya ditanyakan ke Humas saja atau lebih enak lagi kalau langsung ke Kapolresta (Sidoarjo,red),” elak Gunadi. (aim)







