SURABAYA (RadarJatim.id) – KPU Kota Surabaya telah mengevaluasi pelaksanaan debat publik perdana pasangan calon (Paslon) Cawali-Cawawali Surabaya yang digelar 4 November 2020. Debat publik kedua yang dijadwalkan 18 November 2020 mendatang rencananya dilakukan perubahan lokasi, tidak lagi di hotel, tapi di convention hall.
Jika sebelumnya debat kandidat digelar di hotel, debat jilid ke-2 akan dialihkan ke Dyandra Convention Center, Jl. Basuki Rahmat, Surabaya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan aspek keamanan.
Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM ,Subairi, menjelaskan, pihaknya telah mengevaluasi kondisi dari debat sebelumnya. Selain itu, setelah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan kepolisian, lokasi yang baru dinilai lebih aman dan representatif.
Terlebih, di tengah masa pandemi covid-19, debat dibatasi dengan protokol kesehatan. Para pengunjung maupun tamu dan awak media sangat dibatasi.
“Atas hasil koordinasi dengan pihak kepolisian, salah satu alasan dipindahkannya lokasi adalah dari sisi keamanan. Jika di hotel, faktor keamanannya lebih sulit,” urai Subairi.
Mantan wartawan ini menjelaskan, beberapa kejadian yang ditemukan saat digelarnya debat perdana di hotel, ada beberapa pendukung Paslon yang menyamar sebagai tamu hotel.
“Kalau di hotel, mereka (pendukung Paslon, Red) sulit dicegah. Mereka bisa berpura-pura jadi tamu hotel,” terang Subairi.
Nah, beda situasinya apabila dialihkan ke Dyandra Convention Center, karena lokasi tersebut mudah diawasi. Pihak yang tidak berkepentingan dilarang berada di sekitar gedung konvensi ataupun di ruang lokasi debat.
Subairi juga menambahkan, tentang aturan ketat berdasarkan dari PKPU dan SK Pedoman Teknis Kampanye. Dalam debat mengacu pada PKPU 4, 11, dan SK pedoman teknis kampanye nomor 465.
“Di mana di dalamnya aturan protokol kesehatan ketat menjadi inti dari pelaksanaan debat publik yang kami laksanakan,” imbuhnya.
Sementara itu, tema debat kedua adalah tentang meningkatkan pelayanan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Namun, KPU masih mempersiapkan lima panelis dari kalangan akademisi yang akan mendukung acara ini. Para panelis juga akan diikat dengan pakta integritas.
“KPU tidak punya akses apapun ke panelis. Mereka bebas memberikan pertanyaan sesuai tema,” terang dia.
Subairi juga memastikan moderator acara juga akan menandatangani pakta integritas. Moderator tidak boleh memiliki afiliasi dengan Paslon, partai politik tertentu, ataupun menjadi simpatisan.
“Moderator juga kami batasi. Merea tidak boleh komentar, opini atau memberi kesimpulan,” tegasnya
Seperti diberitakan, KPU Surabaya sudah menggelar debat publik pertama pada 4 November 2020 lalu di Hotel JW Marriott. Setelah ini di 18 November 2020, rencananya pelaksanaan debat publik kedua kembali digelar dan ditayangkan live oleh dua stasiun televisi, yakni BBS TV dan Inews TV. (Phaksy/Red)







