SURABAYA (RadarJatim.id) – Perkembangan teknologi era milenial ini sangat luar biasa, maju dengan pesat. Khususnya penggunaan Internet of Things (IoT), sistem automasi dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence-AI), yang telah menggerus, bahkan menghilangkan beberapa lapangan pekerjaan.
Sehingga bagi para orang tua, guru dan pengelola sekolah, segera mengambil langkah untuk menyiapkan bekal kepada anak-anaknya sejak dini, untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang, makanya siswa jenjang SMP segera diberikan pengenalan profesi. Karena semakin cepat anak-anak mengetahui profesi yang dia inginkan, akan meningkatkan peluang meraih pekerjaan dan mata pencaharian idaman di masa mendatang.
Oleh karena itu, para Alumni SMPN 1 Tahun Ajaran 1995-1998 telah bersinergi dengan manajemen SMPN 1 Surabaya, menggelar diskusi bertajuk ‘Kelas Inspirasi’. Dalam kegiatan tersebut, telah hadir alumni yang menekuni beragam profesi, berbagi wawasan, pengetahuan dan inspirasi, kepada lebih dari 700 siswa, kepala sekolah serta guru.
Hadir pula lima alumni yang menekuni profesi dokter, kebidanan dan kandungan, animator, legislator, wirausahawan sekaligus dokter kecantikan, dan manajer program (program manager) di industri komunikasi. Yaitu, dr. Hari Nugroho, Sp.OG., Iman Rahmadityo, dr. Irmadita Citrashanty, Sp. KK., Cahyo Siswo Utomo, dan Daru Nur Patria.
Sekolah SMP Negeri 1 Surabaya, Eko Widayani menyatakan, kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh peserta didik dan stakeholder sekolah. Termasuk menjalin kolaborasi dengan alumni, demi mempertahankan reputasi sebagai salah satu sekolah terbaik di Jawa Timur di tingkat pendidikan menengah pertama.
“Hadirnya alumni dan penyelenggaraan ‘Kelas Inspirasi’ ini membuktikan komitmen dan kepedulian kepada almamater, serta bentuk ‘balas jasa’ kepada sekolah. Sebagai institusi pendidikan yang turut andil mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan, hingga alumni tumbuh menjadi individu yang bermanfaat dan berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan Negara,” jelas Eko Widiyanto.

Ia katakan, kalau ‘Kelas Inspirasi’ ini mengadopsi metode talk show. Dalam acara yang berlangsung selama tiga jam ini, seluruh siswa yang hadir, sangat antusias mendengar paparan, serta mengajukan beragam jenis pertanyaan kepada kelima narasumber. Terlebih, Wynna Pitarini, selaku moderator yang berprofesi sebagai penyiar radio, berhasil menjembatani komunikasi antara narasumber dengan siswa.
“Informasi yang tergolong berat, disampaikan secara ringan dan mudah ditangkap. Selain itu, Apriana Savitri selaku pembawa acara, sekaligus wali murid, berhasil menempatkan diri sebagai ‘ibu’ bagi peserta,” ungkapnya.
Kelas inspirasi adalah bagian Rangkaian Reuni Alumni SMPN 1 Surabaya tahun ajar 1995 hingga 1998. Setelah 25 tahun berpisah dan meninggalkan bangku sekolah menegah, ada sekitar 200 alumni, 40 guru dan karyawan menjalani ritual “homecoming” ke SMPN 1 Surabaya yang berlangsung pada Sabtu, 8 Juli 2023 lalu.(mad)







