SIDOARJO (RadarJatim.id) — Para siswa putra SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo diwajibkan untuk lebih paham terhadap Janaiz (Pengurus Jenazah), karena tidak cukup hanya berani saja, tetapi haru paham terhadap ilmunya.
Mengingat generasi muda sekarang sudah sangat jarang sekali yang bisa mengurus jenazah. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala SMAMDA Sidoarjo M. Zainul Arifin, S.Kom MM, saat kegiatan Baitul Arqom pada Kamis (28/3/2024) siang.
Ia berharap kegiatan Baitul Arqom dapat memunculkan kader Muhammadiyah yang bermanfaat, yang menjadi beda adalah pengkaderan ini diwajibkan untuk paham dan bisa menerapkan pengurusan jenazah (janaiz).
Janaiz sendiri dalam Islam merupakan fardhu kifayah (kewajiban kelompok) dimana pelaksanaannya tak cukup bermodal keberanian semata, tapi dibutuhkan ilmu yang memadai. Jadi, setelah mengikuti Baitul Arqom ini para siswa merasa mampu dan bisa mengaplikasikan sesuai harapan orang tua menitipkan anaknya untuk mengenyam pendidikan di Smamda.
“Jika ada kerabat atau keluarganya yang meninggal, tentunya mereka tidak merasa kesulitan untuk melakukan pemulasaraan, tanpa bantuan Pak Mudin, karena anak/keluarganya sudah bisa dan menjadi anak yang sholeh dan berguna,” harap Pak Zainul.

Baitul Arqom SMAMDA untuk siswa kelas XI sebagai wujud pengkaderan dalam mencetak kader Muhammadiyah yang berilmu dan bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus kaderisasi itu meliputi beberapa materi diantaranya mandi besar, thayamu hingga janaiz yang digelar sejak 27 hingga 29 Maret 2024.
Senada, Fuad Syukri Zein. Sebagai guru Al-Islam dan ke-Muhammadiyah an. Ia menekankan terhadap anak didiknya untuk mengenal proses kehidupan nyata yang suatu saat pasti dihadapi.
“Tujuan utama supaya anak-anak nanti berani saat menghadapi jika ada kerabat atau keluarga yang meninggal, makanya kita bekali ilmu perawatan janaiz ini,” ungkap Fuad.
Setidaknya ada empat kewajiban pemulasaraan jenazah yang diajarkan Nur Hasan kepada anak didiknya, seperti memandikan, mengkafani, menshalati, dan mengubur.
Dalam pelaksanaannya, setiap siswa yang mengikuti dianjurkan untuk menerapkan sesuai sunnah yang telah ditentukan. “Dari memandikan, menshalati hingga menguburkan semuanya kita ajarkan sesuai yang ditentukan,” pungkasnya.(mad)







