SIDOARJO (RadarJatim.id) Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI, Ir.H.Bambang Haryo Soekartono,M.I.Pol (BHS) mendukung pengembangan produk fashion asal Sidoarjo untuk terus berkembang. Pemasarannya tidak hanya di Sidoarjo, namun bisa merambah ke kancah nasional maupun internasional.
BHS juga mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif di Kabupaten Sidoarjo untuk terus meningkatkan daya saing produk, termasuk di subsektor fashion. Sektor tersebut dinilai menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
“Produk-produk dari Sidoarjo memiliki potensi besar untuk tumbuh secara kualitas maupun kuantitas,” kata BHS seusai membuka Workshop Branding Produk Fashion di Fave Hotel Sidoarjo, di Sidoarjo, Selasa (28/10/2025).

Pihaknya dalam hal ini Komisi VII DPR RI bekerjasama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif terus berupaya memperkuat branding produk subsektor fashion. Dikatakan, prospek ekonomi kreatif di Sidoarjo sangat menjanjikan karena didukung oleh infrastruktur strategis seperti jalan tol, bandara, dan jalur kereta api yang melintasi wilayah tersebut.
“Saya sudah sampaikan ke Jasa Marga agar membuka peluang bagi 1.000 pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di rest area. Setiap tahun, ada sekitar 45 juta kendaraan melintas. Ini peluang luar biasa,” tegas Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini.
Dikatakan, pergerakan wisatawan domestik dan internasional melalui Bandara Internasional Juanda juga menjadi potensi besar untuk memperluas pasar produk lokal. Sebab dengan adanya turis domestik yang melewati Jawa Timur mencapai 80 juta orang per tahun adalah peluang market yang harus dimaksimalkan.
“Belum termasuk wisatawan mancanegara sekitar 430 ribu orang. Sidoarjo bisa menjadi pusat pertumbuhan industri kreatif,” tegas Faunder BHS Peduli ini.
Ditempat yang sama, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenparekraf RI, Yuke Sri Rahayu, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia kreatif di daerah khususnya di Sidoarjo.
“Kami ingin pelaku usaha fashion di Sidoarjo mampu memperluas pasar, tidak hanya di tingkat lokal tapi juga nasional bahkan internasional melalui penguatan branding,” kata Yuke.
Dukungan pemerintah dilakukan dengan menghadirkan narasumber dan praktisi dari berbagai universitas serta industri kreatif nasional. “Kali ini kami menghadirkan praktisi dari Universitas Surabaya untuk berbagi strategi peningkatan kualitas dan nilai jual produk. Pemerintah juga mendorong percepatan sertifikasi SNI bagi pelaku industri fashion,” katanya.
Dengan dukungan lintas lembaga dan dorongan dari DPR RI, sektor ekonomi kreatif Sidoarjo diharapkan mampu menjadi motor pertumbuhan baru bagi perekonomian daerah dan membuka lebih banyak lapangan kerja. Sejumlah desainer lokal seperti Vivit, pemilik brand Vensa, telah menunjukkan potensi besar untuk menembus pasar nasional.
“Produk-produk seperti Vensa perlu terus didukung agar mampu bersaing di level global,” pungkasnya. (RJ/RED)







