SIDOARJO (RadarJatim.id) Moda transportasi massal seperti Transjatim kini diminati masyarakat. Selain harganya terjangkau, layanan dan fasilitasnya juga mendukung.
Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR DPR RI, Ir.H.Bambang Haryo Soekartono,M.I.Pol (BHS) mendukung agar layanan ini terus ditingkatkan. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Surabaya-Sidaorjo dari Fraksi Partai Gerindra ini mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus meningkatkan pelayanan transportasi publik, khususnya layanan Transjatim.
“Transjatim banyak diminati masyrakat. Selain nyaman, biayanya juga terjangkau,” ujar BHS, disela meninjau Transjatim di Terminal Porong, Sidoarjo.
Dikatakan, Layanan Transjatim telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam memberikan pelayanan transportasi yang nyaman, terjangkau, dan diminati masyarakat. Bahkan, tingkat keterisian penumpang (load factor) di sejumlah koridor telah mencapai 70 hingga 100 persen.
“Saya melihat pelayanan Transjatim, baik koridor 1 menuju Gresik maupun koridor 6 ke Mojokerto, sudah sangat baik dan memuaskan publik. Rata-rata keterisian bus sudah tinggi, artinya masyarakat semakin percaya dengan transportasi publik ini,” tegas Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini.
Dengan tingkat keterisian mencapai 70 persen lebih, pemerintah perlu mempertimbangkan penambahan armada atau peningkatan frekuensi perjalanan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan layanan.
“Perlu ditambah trip. Jika kapasitas sudah di atas 70 persen, itu sinyal bagi pemerintah untuk menambah jumlah trip agar pelayanan tidak menurun. Feeder juga perlu disiapkan agar jangkauan Transjatim bisa menjangkau wilayah pelosok,” tandasnya.
Pihaknya saat meninjau kondisi bus juga melihat jika bis sudah ada aspek keselamatan penumpang. Mulai dari adanya alat pemecah kaca, hinggga ketersiaan alat pemadam kebakaran ringan (Apar).
Namun pihaknya memberikan catatan akan pentingnya kewajiban penggunaan seatbelt bagi penumpang. Hal ini juga mengacu penerapan keselamatan transportasi di sejumlah negara maju.
“Keselamatan harus menjadi prioritas. Kita perlu disiplin dalam penggunaan sabuk pengaman dan kelengkapan keselamatan lain, bukan hanya pengemudi tapi juga penumpang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, Budi Basuki, mengapresiasi dukungan legislator pusat terhadap pengembangan transportasi publik di daerah. Kehadiran Transjatim dikatakan menjadi bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menyediakan layanan transportasi massal yang efisien dan bersubsidi.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan perhatian DPR RI. Transjatim ini memang bentuk kehadiran pemerintah dengan konsep Buy The Service (BTS), di mana subsidi menjadi kunci keberlanjutan operasionalnya. Saat ini kami tengah menyiapkan kajian bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk pengembangan rute baru dan integrasi antarmoda transportasi di Sidoarjo,” ujarnya.
Dalam perubahan anggaran tahun ini, pihaknya akan melakukan kajian re-routing dan penambahan angkutan feeder. Harapannya, transportasi di Sidoarjo semakin terintegrasi antara terminal, stasiun, dan layanan bus massal. (RJ/RED)







