SIDOARJO (RadarJatim.id) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah dinilai Ir.H.Bambang Haryo Soekartono (BHS), Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR membawa dampak positif. Tifdak hanya bagi peningkatan gizi pelajar, tetapi juga terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja.
“Di SPPG (Sekolah Pusat Penyedia Gizi,RRed) ini ada sekitar 3.000 penerima manfaat dan melibatkan 47 relawan yang masing-masing mendapat gaji sekitar Rp 2 juta rupiah. Ini luar biasa, karena sudah mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” kata BHS di sela kunjungannya di SPPG Kecamatan Taman, Sidoarjo, Senin (6/10/2025).
Founder BHS Peduli ini menyampaikan bahwa program MBG telah menyerap ribuan tenaga kerja dan menggerakkan rantai pasok pangan di berbagai daerah.
“Secara nasional, ada sekitar 30 ribu dapur MBG, dengan rata-rata 47 tenaga kerja per dapur. Artinya, ada sekitar 1,4 juta tenaga kerja yang terserap,” jelasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi kualitas pengelolaan dapur MBG yang menurutnya memiliki standar kebersihan tinggi dan mampu menjamin kualitas gizi makanan bagi peserta didik.
“Saya lihat dapurnya sangat steril. Semua pekerja menggunakan sarung tangan dan masker. Standarnya jauh di atas katering,” terangnya.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini menegaskan bahwa penerapan program makan bergizi gratis juga memiliki nilai sosial yang besar. Sebab penyediaan makanan setara untuk semua siswa, tidak ada lagi perbedaan antara anak dari keluarga mampu dan kurang mampu. Sehingga anak-anak lebih kompak dan tidak ada rasa minder.
“Ini bukan hanya soal gizi, tapi juga membangun kebersamaan dan persatuan di lingkungan sekolah,” tambah Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim ini.
Program MBG juga dinilai membawa efek domino terhadap sektor ekonomi, terutama di bidang peternakan dan produksi bahan pangan. Hal ini terbukti jika produksi ayam di Jawa Timur meningkat lebih dari 50 persen sejak program ini berjalan.
Peraih suara terbanyak pada pemilu legislat DPR RI Dapil Sidoarjo-Surabaya ini berharap program Makan Bergizi Gratis terus dijalankan dengan pengawasan ketat. tujuannya agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat luas, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
“Program ini bukan hanya soal makan gratis, tapi soal investasi masa depan bangsa melalui peningkatan kualitas gizi dan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
Sementara itu, Nabila, salah satu ahli gizi di tempat tersebut menegaskan bahwa menu harian dikatakan selalu berganti. Pihaknya juga menentukan menu yang akan disajikan dengan memastikan kebutuhan gizi yang sudah memenuhi kebutuhan siswa. (RJ/RED)