PAMEKASAN (RadarJatim.id) — Alfin harus rela memutus pendidikan di usia yang masih terbilang masih belia. Bocah usia 10 tahun yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 5 ini, kini harus banting tulang mencari pundi-pundi rupiah untuk menopang kehidupan keluarga.
Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani dengan penghasilan yang juga tidak menentu. Hal ini membuat Alfin rela mengubur masa bermainnya. Restu dari kedua orang tuanya pun didapat Alfin untuk berjualan di pusat kota Pamekasan.
Mulai dari pagi pukul 04.00 WIB, seusai salat Subuh ia langsung bergegas dari Dusun Acem Robbu, Desa Toket, Kecamatan Proppo menyusuri desa-desa sekitar di Pamekasan.
“Jualan minuman dingin satu hari rata-rata dapat 10 ribu sampai dengan 50 ribu rupiah,” kata Alfian saat dijumpai di pusat kota Pamekasan, Jumat (3/3/2023).
Tak semua anak bisa sekolah dengan nyaman dan bermain bersama teman-temannya, tanpa perlu memikirkan kondisi keuangan orang tuanya. Beberapa anak justru harus banting tulang demi membantu mencari uang dengan kondisi cuaca dan minimnya pengetahuan.
Hal inilah yang harus dilakukan oleh seorang anak laki-laki bernama Alfin demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya, yakni Martini dan Heri berprofesi adalah petani dengan penghasilan yang tidak menentu. (rus)







