SURABAYA (RadarJatim.id) – Seni drama tidak hanya berguna untuk mengembangkan bakat berakting siswa, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk metode pembelajaran serta sosialisasi nilai moral serta karakter. SMP SAIM Surabaya memanfaatkan pementasan drama untuk penilaian akhir semester lintas bidang studi: Bahasa Indonesia, Social Studies, dan Personality untuk siswa kelas 8.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa dinilai dari penguasaan materi drama, mulai dari penyusunan naskah, dialog, hingga kemampuan akting. Sementara itu, dari sudut mata pelajaran Personality, penilaian berfokus pada implementasi sifat-sifat mulia Rasulullah: shidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathonah (cerdas). Sedangkan Social Studies menilai pemahaman siswa terhadap konsep konflik dan integrasi sosial yang tecermin dalam alur cerita drama.
Persiapan pementasam drama ini sudah dilakukan sejak jauh hari sebelum ujian berlangsung. Siswa terlibat langsung dalam seluruh proses kreatif: menulis naskah, menyiapkan properti, latihan peran, hingga menentukan kostum yang mendukung jalan cerita. Puncaknya, pada Selasa (10/6), seluruh siswa kelas 8 menampilkan hasil karya dramanya di selasar lantai 1 gedung SAIM EAST 2, Jl. Keputih Tegal Surabaya.
Kegiatan ini menjadi ajang penilaian dan sarana belajar bersama. Siswa kelas 7 turut hadir sebagai penonton, mendapatkan kesempatan untuk mengapresiasi karya seni sekaligus belajar dari kakak kelas mereka. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa penilaian akhir pun bisa menjadi ruang ekspresi, kolaborasi, dan penanaman nilai karakter secara holistik.
Ustaz Mufti, salah satu guru pembimbing, menjelaskan bahwa proses pembelajaran tidak semata soal teori, tetapi juga bagaimana anak-anak memahami dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang dipelajari. “Inilah pendekatan yang kami lakukan — belajar melalui pengalaman dan praktik nyata, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi mereka,” ujarnya.
Siswa yang terbagi dalam sejumlah kelompok menampilkan drama dalam beraneka gaya dan cerita. Ada yang menggambil setting warung kopi, suasana dalam kelas, hingga kisah dari negeri seberang. Judul dramanya pun bikin kepo di antaranya Azab Penimbun Minyak Goreng, Amanah Itu Serius, dan Di Balik Kotak Infak. Meski materi cerita yang ditampilkan berlainan, tetapi semua bermuara pada satu pesan moral yaitu untuk meneladani akhlak Rasulullah.
Melalui panggung kecil sekolah, agaknya siswa SMP SAIM tengah menyuarakan nilai-nilai besar. (rio)







