SURABAYA (RadarJatim.id) – Zona kuning Covid-19 di Jawa Timur terus bertambah, namun belum ada zona hijau. Karena itu, peta sebaran risiko diharapkan tetap menjadi perhatian masyarakat yang tengah bepergian selama libur panjang.
Sesuai peta sebaran Covid-19 di Provinsi Jawa Timur hingga tanggal 28 Oktober 2020, Zona kuning di Jatim berjumlah 23 kabupaten/kota. Sementar zona oranye menjadi 15 kabupaten/kota dan belum satu pun daerah kabupaten/kota yang berubah menjadi zona hijau..
“Sebelumnya zona kuning 19, sekarang bertambah jadi 23 atau 60 persen kabupaten/kota di Jatim kuning. Zona kuning artinya resiko rendah. Tapi belum ada yang hijau,” ujar Anggota Satgas Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril, Kamis (29/10/2020).
Menurutnya, positivity rate di Jawa Timur saat ini juga terus turun hingga di angka 7 persen. Artinya, jika Satgas Covid-19 melalakukan tes Covid-19 kepada 100 orang, maka hanya 7 orang saja yang dinyatakan positif.
Meski sudah didominasi zona kuning, Jibril tetap mengimbau kabupaten/kota untuk terus waspada. Karena zonasi peta di-update setiap pekannya.
“Jangan sampai kendor. Apalagi Gubernur Khofifah, sudah mengingatkan memasuki libur panjang, khusus daerah-daerah wisata harus benar-benar ketat menegakkan prokes (protokol kesehatan) agar tidak terjadi klaster atau penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Berikut ini perkembangan zona Covid-19 di Jatim:
Zona Kuning (23 kab/kota): Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Nganjuk, Kota Madiun, Gresik, Bangkalan, Sampang, Kabupaten Madiun, Bojonegoro, Kabupaten Kediri, Tuban, Tulungagung, Bondowoso, Trenggalek, Kabupaten Malang, Kota Kediri, Kabupaten Pasuruan, Situbondo, Lamongan, Kota Blitar, Pamekasan.
Zona Oranye (15 kab/kota): Kabupaten Blitar, Kota Batu, Kota Malang, Sumenep, Sidoarjo, Kota Surabaya, Jombang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Jember, Lumajang, Banyuwangi. (Phaksy/Red)




