MADIUN (RadarJatim.id) — Ratusan warga Bandungan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur larut dalam hajatan bersih desa (nyadran), Jumat (17/3/2023). Hajatan yang dipusatkan di Punden Mencaru Dusun Dungrejo, Desa Bandungan itu dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah tahun ini.
Bagi warga Bandungan, nyadran merupakan tradisi tahunan yang dilakukan selepas masa panen. Dalam helatan acara itu, setiap warga yang datang membawa ambeng berisi aneka makanan, juga membawa dari hasil panen mereka.
Selain membawa ambeng berisi makanan juga hasil panen, agenda bersih desa juga menyuguhkan pesta seni tradisional, yakni langen bekso (tayub).
Seni tradisional itu talah berkembang di desa tersebut secara turun-temurun dan hingga kini dilestarikan keberadaannya.
Bersih desa (nyadran), selain sebagai upaya melestarikan budaya lokal dan rasa syukur atas hasil panen, juga bermanfaat sebagai sarana silaturahmi antarwarga masyarakat. Pasalnya, dengan acara itu warga bisa saling bertemu dan berkomunikasi secara intens.
Kepala Desa Bandungan Hudi Utomo menyampaikan, bersih desa digelar sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah yang dikemas dalam tradisi budaya.
“Budaya ini harus kita uri-uri dan menjadi agenda rutin tahunan,” ujar Kades Hudi Utomo.
Hudi menambahkan pentingnya silaturahmi yang bisa menjadikan masyarakat guyub rukun, baik sesama warga, saudara, tetangga atau dengan siapa pun. Kades juga mengajak masyarakat agar bisa menjadi pelopor keamanan yang sudah dijadwalkan secara rutin.
“Ayo kita jaga situasi yang guyup rukun dan selalu kompak di antara warga,” pungkasnya. (fik)







