SIDOARJO (RadarJatim.id) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sidoarjo mulai melakukan pendalaman terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh DS oknum angggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Sukodono terhadap Tim Pemenangan Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo.
Nurhendriyati Ningsih Caleg DPRD Sidoarjo dari Partai Nasdem dipanggil sebagai saksi pelapor dugaan pemerasan untuk dimintai keterangan di Kantor Bawaslu Sidoarjo, Kamis (07/12/2023).
Wanita yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Sidoarjo itu diperiksa selama 1 jam lebih oleh Bawaslu Sidoarjo. Ia mengaku ada banyak pertanyaan yang diberikan kepadanya, mulai dari kegiatan tanggal 20 November 2023 hingga terjadinya dugaan pemerasan.
“Banyak (pertanyaan, red). Mulai dari kegiatan saya (20 November 2023, red) yang ditengarai melanggar, sampai pertemuan tim dengan Panwaslu hingga kejadian (dugaan, red) pemerasan itu,” kata Nurhendriyati usai pemeriksaan.
Ia berharap ada sangsi tegas berupa pemecatan terhadap DS oknum anggota Panwaslu Kecamatan Sukodono setelah pihaknya memberikan keterangan dan bukti-bukti pendukung, seperti foto dan video terjadinya dugaan pemerasan.
Tidak hanya itu saja, ia juga berharap agar Bawaslu Sidoarjo memberikan sangsi kepada yang lainnya. Termasuk anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan AB selaku Ketua Panwaslu Kecamatan Sukodono.
“Kami berharap tidak hanya DS. Karena DS bisa berbuat seperti itu tentu ada yang mendorong, ada yang memerintahkan ataupun menginstruksikan,” harapnya.
Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh DS tidak ditiru oleh Penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) lainnya, agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur, adil dan damai.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan secara marathon mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 00.30 WIB terhadap jajaran Komisioner Panwaslu Kecamatan Sukodono pada Rabu (06/12/2023) kemarin.
“Kami periksa secara marathon, mulai jam satu siang sampai jam setengah satu malam,” ungkapnya.
Bawaslu Sidoarjo belum mengeluarkan sangsi apapun terhadap DS ataupun jajaran Komisioner Panwaslu Kecamatan Sukodono lainnya, karena pihaknya masih melakukan pendalaman terkait derajat pelanggaran masing-masing.
“Secara resmi kami belum mengeluarkan sangsi apapun. Kami akan sangsi sesuai dengan derajat dan perbuatannya,” ucapnya.
Selain itu, Bawaslu Sidoarjo sedang memeriksa berkas-berkas yang dimiliki Panwaslu Kecamatan Sukodono terkait pengawasan kegiatan Caleg Nasdem pada 20 November 2023 lalu.
Agung meminta berkas pengawasan yang dimiliki Panwaslu Kecamatan Sukodono untuk segera dikirim ke Bawaslu Sidoarjo untuk dikaji.
“Kami sudah turun meminta rekan-rekan adhoc terkait berkas-berkas pengawasannya pada kegiatan 20 November untuk segera dikirim ke kabupaten (Bawaslu Sidoarjo, red),” jelasnya.
Tidak hanya jajaran Komisioner Panwaslu Kecamatan Sukodono dan Nurhendriyati Ningsih saja yang dimintai keterangan, namun Tim Pemenangan Caleg Nasdem dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sidoarjo 5 (Taman dan Sukodono) itu juga dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Bawaslu Sidoarjo. (mams)
