SIDOARJO (RadarJatim.id) – Kegiatan bank sampah Sadidu Bersinar Minggu (10/8) ini terasa Istimewa. Tidak hanya memilah dan menimbang seperti biasanya, tapi dilengkapi dengan tenda dan hiasan bernuansa merah putih. Ya, hari ini berlangsung penilaian lomba lingkungan bersih dan tanaman toga dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kawasan RW XI Perumahan Bluru Permai Kec. Kota, Kab. Sidoarjo, yang terdiri dari 17 RT.
Rombongan tim penilai mengamati secara langsung kegiatan pengolahan sampah Sadidu Bersinar di RT 05/RW XI. Sadidu merupakan akronim dari sampah jadi duwit. Sedangkan Bersinar merupakan singkatan dari bersih-indah-asri-rapi. Volume sampah dan omzet penjualan yang diperoleh bank sampah ini setiap tahun terus meningkat. Apalagi setelah dilakukan merger dari dua bank sampah yang berdiri di RT ini.
“Penggabungan ini sengaja kami lakukan dengan mempertimbangkan dua hal. Pertama, supaya nilai ekonomisnya lebih besar karena sampah yang dapat dikumpulkan lebih banyak. Kedua, menambah silaturahmi, karena warga menjadi lebih guyub rukun,” kata Ketua RT 5, Setyo Wibowo kepada RadarJatim.id di lokasi penimbangan sampah.
Apresiasi positif datang dari Ketua RW XI, Bambang Sutarto, yang menyertai kedatangan tim juri yang berasal dari unsur kader lingkungan kecamatan dan pengurus RW setempat. “Bagus ini, semangat, ditingkatkan lagi ya,” katanya sambil mengangkat kedua jempolnya. Dirinya menyarankan, dalam mengelola bank sampah sebaiknya menggunakan motto dari “dari hal biasa menjadi luar biasa.”
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penilaian terhadap kegiatan tanaman obat keluarga (toga). Juri memeriksa aneka tanaman yang tertata rapi di lahan kosong yang tidak berpenghuni. Mereka juga memeriksa dengan cermat semua buku-buku dokumen administratif Taman Toga Bersinar maupun bank sampah Sadidu.
Salah seorang juri kader lingkungan banyak memberi masukan, di antaranya menyarankan agar taman toga tidak sekadar menanam tanaman berkhasiat untuk kesehatan semata, tetapi harus memberi kemanfaatan yang nyata. “Taman Toga dapat menjadi semacam PPPK (pertolongan pertama pada kecelakaan) bagi warga, sebelum mereka berobat ke dokter. Contohnya, jika ada anak mimisan, langsung saja dipetikkan daun sirih lalu disumpalkan ke hidungnya,” katanya.
Setelah penjurian selesai, tim dipersilakan mencicipi minuman herbal sehat buatan warga RT 5. “Namanya wedang Herbaco. Berisi campuran sereh, temulawak, kunir, kencur yang digeprek,“ kata Hj. Erna Siti Umihani, pengurus RT 5.
Umumnya mereka memuji rasa minuman Herbaco tersebut. Bahkan Pak RW Bambang Sutarto sempat nyeletuk, “Wah enak segar. Layak diproduksi dan dipasarkan.” (rio)

Foto bersama seusai kegiatan penilaian lomba bank sampah dan taman toga di lingkungan RT 05/RW XI, Perumahan Bluru Permai, Sidoarjo.





