SIDOARJO (RadarJatim.id) Bapak petani Sidoarjo, Ir H Bambang Haryo Soekartono bertemu Gapoktan Desa Margobener, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Saat bertemu di area persawahan Desa Margobener, perwakilan Gapoktan mengeluhkan masih sulitnya air untuk mengairi persawahan.
Padahal lokasi sawah para petani dekat dengan sungai jaraknya hanya beberapa meter saja. Kehadiran BHS, panggilan akrab Ir H Bambang Haryo Soekartono ini awalnya ingin mengecek kondisi saluran air di persawahan tersebut. Sebelumnya, BHS bersama tim BHS peduli pernah melakukan kerjabakti untuk membersihkan saluran air agar aliran air masuk ke persawahan dengan lancar.
“Saya bersama Tim BHS Peduli hadir di Desa Margobener untuk melakukan pengecekan hasil kerja bakti membersihkan gorong gorong aliran air yang tersumbat mengakibatkan tanah di wilayah tersebut sekitar 20 hektar mengalami kekeringan bertahun tahun. Hasilnya, aliran air sudah mengalir tapi petani khawatir endapan lumpur di sungai bisa menyumbat kembali aliran air,” Kata Ir H Bambang Haryo Soekartono.

Untuk mengantisipasi agar aliran tidak tersumbat, pihaknya meminta pemeritantah maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera melakukan normalisasi sungai di wilayah itu. Termasuk ada perhatian dari pemerintah daerah mengenai anggaran pertanian yang perlu ditambah.
“Tujuannya agar hasil pertaniandi Sidoarjo bisa maksimal. Beras ada, semuanya swasemada pangan, kita harapkan warung-warung, UMKM UMKM bisa hidup semua. Dari 260 ribu UMKM, 60 persen hidupnya mengantungkan dari beras, saya mohon untuk perhatian para petani demi tumbuhnya ekonomi yang ada di wilayah Sidoarjo,” tegas Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim ini.
Anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menambahkan dari aspirasi petani yang disampaikan selama ini normalisasi sungai yang dekat dengan persawahan di Desa Margobener belum dilakukan hingga banyak tumbuhan liar dan saluran air menjadi menyempit.
“Sudah beberapa kali saya kesini, bahkan kami kerja bakti bersama untuk menangani endapan lumpur yang nutup saluran air. Alhamdulillah sudah sempat air nya mengalir untuk sawah petani. Tapi ini kembali mengalami kebuntuan akibat endapan lumpur,” ungkap Bambang Haryo.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Desa Margobener Bapak Gatot Iswandi membenarkan bahwa pembukaan saluran air lewat sudetan sungai sekunder yang dibantu oleh Ir H Bambang Haryo Soekartono kembali buntu karena tersumbat lumpur akibat pendangkalan sungai. Pihaknya berterima kasih karena BHS kembali hadir dan peduli akan nasib para petani.
“Kami kembali meminta bantuan kepada pak BHS mengawal dan menyampaikan aspirasi petani.Agar normalisasi sungai sekunder ini dapat mengairi sungai tersier yang kita buat untuk area persawahan,” ujar Gatot Iswandi. (RED)







