SIDOARJO (RadarJatim.id) Ir H Bambang Haryo Soekartono bersama istrinya, Ning Lia mengunjungi di rumah duka Sertu Eka Andriyanto Hasugian, Rabu siang (05/04/22).
Di rumah duka, BHS sapaan akrab Bambang Haryo Soekartono bertemu dengan Ayahanda Sertu Eka, yakni Moh. Arif dan cucunya yang selamat dalam insiden yang menewaskan pasutri ini di Papua.
“Ini adalah anak Almarhum Sertu Eka yang paling besar Namanya Vino umur 4 tahun. Sedangkan adiknya, Alfano berumur 3 tahun saat ini masih dilakukan operasi dibagian tangannya, karena sabetan sajam pelaku,” kata Moh.Arif.

BHS bersama Ning Lia menyampaikan duka mendalam atas insiden yang menimpa Sertu Eka dan Isterinya Ny. Sri Lestari Indah Putri. Selain itu, mereka juga memberikan bantuan mainan mewah kepada sang anak korban.
“Saya berikan mainan motor mini pakai remot dan baterai untuk kedua putra almarhum dan bermacam macam mainan supaya bisa digunakan untuk mengisi waktu bermain mereka. Supaya (anak korban,Red) tidak larut dalam kesedihan,” terang anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
BHS yang juga anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra dan Bos PT Dharma Lautan Utama ini saat mengunjungi Rumah Duka Almarhum Sertu Eka Andriyanto Hasugian, menyampaikan akan memberikan pekerjaan tetap di perusahaannya untuk putra almarhum jika nanti anak almarhum setelah selesai pendidikannya dan tidak bergabung ke militeran.
“Kita lihat ini anak (yatim piatu,Red). Saya apresiasi anak ini diurus, dikasih beasiswa oleh KSAD. Untuk pekerjaannya nanti jika tidak masuk militer, anak anak ini saya pekerjakan di perusahaan Dharma Lautan Utama (DLU),” tegasnya.
Bambang Haryo Sukartono berharap pemerintah kabupaten Sidoarjo segera turun tangan untuk memberikan bantuan kepada anak anak yang ditinggalkan oleh kedua pasutri ini dengan terapi trauma healing.
Tujuannya agar anak anak tersebut bisa tumbuh kembang seperti anak usia pada umumnya dan tidak mengalami keterbelakangan mental akibat insiden yang menewaskan orang tua mereka.
Pihaknya juga meminta pemerintah pusat segera melakukan tindakan tegas terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua. Sebab sudah banyak aparat TNI dan Polri yang gugur disana.
Seperti diketahui, almarhum Sertu Aris dan istrinya tewas setelah dianiaya oleh pelaku yang diduga anggota kelompok teroris KKB di dalam rumah tempat tinggalnya di kampung Elelim Distrik Elelim Kabupaten Yalimo Papua, Kamis (31/03/2022).
Anggota Babinsa Koramil 1701-07/Kuruli ini meninggal setelah ditembak, sedangkan istrinya yang berprofesi sebagai bidan turut meninggal dengan luka bacok dipunggungnya. Kedua anak mereka juga tak luput dari penganiaan oleh para pelaku. (RJ1/RED)







