SURABAYA (RadarJatim.id) — KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) program Bangga Kencana yang merupakan program BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting, agar bisa mewujudkan di bawah 14 persen di tahun 2024.
Sehingga BKKBN terus gencar menjalankan program tersebut, seperti yang telah dilakukan di tempat pembelanjaan JMP Surabaya, pada (27/5/2023) pagi, yang dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina, SE M.A.P sebagai Mitra Kerja dengan pemateri BKKBN Pusat Soetriningsih, S.Sos M.Si, juga dari Mutra Daerah Nurul Habibah Umar, S.ST, M.PSDM dari OPD Keluarga Berencana Jatim termasuk juga Dra. Sofia Hanik, MM (Penata KKB Ahli Madya).
Di hadapan ratusan pedagang JMP Surabaya yang dominan ibu-ibu, Arzeti Bilbina menjelaskan tentang penyebab turunnya angka stunting, diantaranya adalah belum adanya kesadaran ibu-ibu untuk melakukan inisiasi dini.

Memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan tanpa ditambahkan makanan yang lain. Jadi selama 6 bulan, bayi harus murni diberi ASI saja. Sehingga penurunan angka stunting. “Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah mencegah dan menginformasikan agar tidak melakukan pernikahan dini. Oleh karena itu, dalam prosesi pernikahan untuk langkah pertama yang harus disiapkan adalah mempersiapkan fisik, reproduksi dan kesehatannya. Khususnya bagi si perempuan,” jelas Politisi PKB ini.
Soetriningsih juga berharap setiap keluarha harus merencanakan kehidupan keluarganya. “Kita berharap dalam satu keluarga hanya ada satu balita, supaya fokus untuk mendampingi tumbuh dan kembangnya. Tumbuh itu artinya fisik berkembang dengan baik, karena pemberian gizi dan nutrisinya juga baik,” harapnya.(mad)







