KEDIRI (RadarJatim.id) – Meningkatnya potensi peredaran gelap narkotika di kawasan transportasi umum mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kediri, Jawa Timur memperkuat langkah Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Kawasan terminal dipilih, bukan tanpa alasan. Sebab, terminal Pare menjadi salah satu lokasi yang disasar dalam Operasi Pemulihan Daerah Rawan Narkotika, Jumat (7/11/2025).
Berdasarkan hasil pemetaan BNN, titik-titik mobilitas tinggi, seperti terminal dan jalur antarprovinsi memiliki potensi besar menjadi lintasan distribusi narkotika.
Kabupaten Kediri sendiri tercatat memiliki beberapa zona rawan penyalahgunaan narkoba yang memerlukan pengawasan intensif. Operasi yang dipimpin langsung oleh Kepala BNN Kabupaten Kediri, Kompol Andi Febrianto Ali, ini menjadi bagian dari strategi memperkuat deteksi dini terhadap peredaran narkoba.
“Peredaran narkotika tidak mengenal batas wilayah. Terminal dan jalur transportasi adalah ruang yang harus kita kawal bersama,” tegas Kompol Andi.
Sebanyak 20 personel gabungan diterjunkan dalam operasi ini. Mereka terdiri atas 11 anggota BNN Kabupaten Kediri, 5 personel Satresnarkoba Polres Kediri, serta 4 anggota Satlantas Polres Kediri.
Tim melakukan tes urine acak terhadap pengemudi bus, sopir mobil boks, dan penumpang di kawasan Terminal Pare dengan menggunakan alat tes tujuh parameter. Tes tersebut untuk mengidentifikasi berbagai zat psikotropika yang kerap disalahgunakan.
Dari hasil pemeriksaan terhadap 100 orang peserta, seluruhnya dinyatakan negatif narkoba. Namun, hasil itu tidak membuat BNN berpuas diri, karena pola peredaran narkotika kini semakin terselubung dan memanfaatkan mobilitas antarwilayah.
Selain tes urine, BNN Kabupaten Kediri juga menggelar sosialisasi bahaya narkoba kepada penumpang, pengemudi, dan pekerja di sekitar terminal. Edukasi ini merupakan bagian dari strategi pencegahan yang menjadi pilar utama dalam pelaksanaan P4GN. Kompol Andi menjelaskan, pencegahan di tingkat akar rumput menjadi langkah kunci menekan permintaan narkotika.
“Kita tidak hanya menindak pelaku, tapi membangun kesadaran masyarakat agar mampu menolak dan melawan penyalahgunaan narkoba sejak dari lingkungan terdekat,” bebernya.
BNN Kabupaten Kediri menilai, operasi semacam ini efektif untuk mempersempit ruang gerak jaringan narkotika di jalur transportasi umum. Kolaborasi lintas sektor antara BNN, Polres, dan instansi terkait akan terus diperkuat untuk menutup celah masuknya narkoba di wilayah Kediri. Kegiatan berlangsung tertib dan mendapat dukungan dari masyarakat.
Melalui pengawasan berkelanjutan dan pendekatan P4GN yang menyeluruh, BNN Kabupaten Kediri menegaskan komitmennya menjadikan wilayahnya “Bersinar”, Bersih dari Narkoba, dan siap hidup sehat tanpa penyalahgunaan narkotika. (rul)




